x

Memprediksi Filosofi dan Strategi Patrick Kluivert dalam Membentuk Timnas Indonesia

waktu baca 3 menit
Rabu, 19 Feb 2025 20:12 99 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Masuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia membawa warna baru dalam strategi permainan Garuda. Dengan segera diumumkannya 27 pemain untuk pemusatan latihan (TC) jelang laga melawan Australia, pengamat sepak bola Akmal Marhali menyoroti bagaimana pendekatan Kluivert berbeda dari Shin Tae-yong.

Sebagai pelatih asal Belanda, Kluivert memiliki kedekatan budaya dengan mayoritas pemain diaspora Indonesia yang juga berasal dari negeri kincir angin. “Selain bahasa yang sama, filosofi permainan mereka juga telah terbentuk sejak usia muda, sehingga adaptasi akan lebih mudah,” jelas Akmal.

Pendekatan Taktis Berbeda dari Era STY

Akmal menilai bahwa Kluivert akan membawa pendekatan taktis yang berbeda dibandingkan Shin Tae-yong (STY). Kluivert, kata dia, kemungkinan besar akan mengusung filosofi Total Football khas Belanda.

“Setiap pelatih punya filosofi sendiri. Klopp dengan gegen pressing, Mourinho dengan pragmatisme, dan Xabi Alonso dengan permainan berbasis pemanfaatan ruang serta pertahanan solid,” kata Akmal.

Di bawah Kluivert, Akmal percaya bahwa para pemain yang sebelumnya tersisih di era STY berpeluang kembali ke Timnas. “Sekarang semuanya dimulai dari nol lagi. Jika performa mereka bagus dan memiliki menit bermain tinggi, peluang untuk dipanggil tetap terbuka,” ujarnya.

Nama-nama seperti Marc Klok, Jordi Amat, Saddil Ramdani, Elkan Baggott, dan Ezra Walian bisa saja kembali berseragam Garuda,” ujarnya.

Akmal juga menilai bahwa pemain lokal tetap memiliki peluang untuk dipanggil, terutama yang tengah menunjukkan performa baik di Liga 1. “Beberapa nama seperti Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, dan Yakob Sayuri layak mendapat kesempatan. Kluivert menekankan pemain dengan performa terbaik dan menit bermain tinggi,” kata Akmal.

Analisis Australia sebagai Lawan Tanding

Menjelang laga melawan Australia, Akmal menilai bahwa meskipun performa tim lawan tengah menurun, mereka tetap memiliki mentalitas kuat sebagai langganan Piala Dunia. “Mereka unggul dalam permainan bola diagonal, sesuatu yang harus diantisipasi lini belakang Indonesia,” jelasnya.

Dari segi market value, Indonesia bahkan lebih unggul dari Australia saat ini. “Namun, Australia tetap memiliki keunggulan bermain di kandang dan gengsi sebagai tim yang sudah terbiasa berlaga di Piala Dunia,” tambahnya.

Dengan filosofi dan pendekatan baru, Akmal optimistis bahwa Indonesia bisa bersaing dengan Australia.

“Jika melihat komposisi pemain, bukan hanya berdasarkan ranking FIFA, Indonesia seharusnya bisa mengimbangi Australia. Ini akan menjadi ujian pertama bagi Kluivert untuk menunjukkan bagaimana dia membentuk identitas baru bagi Timnas,” tutupnya.

Analisis Kekuatan Australia Mengenai kekuatan lawan, Akmal menilai bahwa performa Australia sedang menurun, meskipun mereka tetap memiliki mentalitas kuat sebagai langganan Piala Dunia. “Mereka punya kemampuan bola-bola diagonal yang harus diantisipasi oleh lini belakang Indonesia,” ujarnya.

Akmal juga menyebut bahwa dari segi market value, Indonesia saat ini lebih unggul dibandingkan Australia. “Namun, Australia tetap berbahaya karena mereka bermain di kandang dan punya gengsi sebagai tim Piala Dunia,” tambahnya.

Peluang Indonesia di Laga Kontra Australia Dengan materi pemain saat ini, Akmal optimistis Indonesia bisa bersaing. “Secara kekuatan dan komposisi pemain, bukan berdasarkan ranking FIFA, Indonesia dan Australia harusnya berimbang,” katanya.

Dengan filosofi baru di bawah Patrick Kluivert, menarik untuk melihat bagaimana Timnas Indonesia akan bersaing di level internasional, khususnya dalam laga penting melawan Australia yang menjadi ujian pertama bagi pelatih anyar ini.

Post Views89 Total Count
LAINNYA
x