x

IHSG Berpotensi Melemah, Sentimen Inflasi AS Jadi Pemicu

waktu baca 2 menit
Kamis, 13 Feb 2025 10:13 127 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan Kamis (13/2/2025) setelah kemarin menguat 1,74 persen ke level 6.645,78. Pelemahan ini terjadi seiring dengan kekhawatiran investor terhadap data inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi AS membuat pasar khawatir The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga.

“Hal itu membuat kekhawatiran The Fed menunda pemotongan suku bunga,” tulisnya dalam riset, Kamis (13/2/2025).

Secara teknikal, IHSG memiliki area support di level 6.500-6.550 dan resisten di 6.700-6.750. Pergerakan ini akan sangat dipengaruhi oleh dinamika global serta sentimen pasar dalam negeri.

Sementara itu, indeks saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (12/2/2025) setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Indeks S&P 500 turun 0,27 persen, Dow Jones melemah 0,5 persen, sementara Nasdaq Composite naik tipis 0,03 persen.

Data indeks harga konsumen (CPI) AS Januari menunjukkan kenaikan 0,5 persen secara bulanan (MoM), lebih tinggi dari perkiraan 0,3 persen. Secara tahunan (YoY), inflasi naik menjadi 3 persen, melebihi ekspektasi 2,9 persen.

Inflasi inti juga naik 0,4 persen MoM dan 3,3 persen YoY, di atas proyeksi. Kenaikan ini mendorong imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level tertinggi sesi di 4,66 persen, menekan sentimen pasar global.

Saham-saham teknologi raksasa seperti Amazon dan Alphabet mengalami pelemahan, sementara sektor konsumsi dan perbankan juga tertekan akibat kekhawatiran pelemahan daya beli konsumen.

Di dalam negeri, BNI Sekuritas merekomendasikan enam saham pilihan untuk perdagangan hari ini.

Saham DEWA direkomendasikan buy on weakness dengan area beli di 109, sementara MLPL, JPFA, BFIN, BRIS, dan INTP direkomendasikan sebagai spec buy dengan level cut loss tertentu.

Jika sentimen negatif global berlanjut, investor diharapkan berhati-hati dalam mengambil posisi di pasar. Namun, peluang rebound tetap ada bagi saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek cerah dalam jangka pendek.

Dengan adanya ketidakpastian arah kebijakan The Fed, pasar diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Investor disarankan untuk memperhatikan sentimen global serta dinamika ekonomi domestik sebelum mengambil keputusan investasi.

Post Views87 Total Count
LAINNYA
x