JAKARTA, todaynews.id – Presiden RI, Prabowo Subianto menekankan kepada seluruh jajaran Kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran.
Adapun keputusan efisiensi ini tertuangkan dalam Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025.
Prabowo meminta para menteri, pimpinan lembaga serta pejabat eselon tidak mencari cela untuk berpergian ke luar di luar tugas kenegaraan.
“Tugas belajar boleh, tugas atas nama negara boleh, jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan, kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” kata Prabowo mengutip pada Selasa (11/2/2025).
Di sisi lain, Prabowo menyinggung masih terdapat pihak-pihak yang merasa dirinya sebagai raja kecil.
Karena, Prabowo mendapati masih ada yang mencoba melawan kebijakan efisiensi anggaran ini.
Padahal, kebijakan penghematan anggaran negara ini untuk program yang lebih menyentuh ke masyarakat, salah satunya makan bergizi gratis (MBG).
“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi. Merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil, ada, saya mau hemat uang. Uang itu untuk rakyat,” terang Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, pihaknya telah memerintahkan menteri dan pimpinan lembaga untuk mengentikan kegiatan tidak efektif.
Prabowo menegaskan, jika perlu dalam periode kepemimpinanya selama lima tahun tidak perlu ada lagi perjalanan dinas ke luar negeri kecuali untuk tugas resmi negara.
Selain itu, Prabowo menambahkan keputusan untuk menghentikan anggaran perjalanan ke luar negeri itu karena mubazirnya dibandingkan keuntunganya.
“Saya ingin (stop untuk hal-hal) pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” tandas Prabowo.
Diketahui, pemerintah sebelumnya telah menargetkan terkait efisiensi angggaran pengeluaran ditahun 2025 sebesar 306,69 triliun.
Adapun penghematan anggaran itu rinciannya, Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L) kemudian Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah. (GIB)