x

13 Korban Ledakan Amunisi di Garut Diduga Bekerja Dibayar Rp 150 ribu per Hari

waktu baca 1 menit
Rabu, 14 Mei 2025 10:16 88 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID – Keluarga korban peristiwa ledakan pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Garut Jawa Barat, menepis pernyataan TNI yang menyebut keberadaan warga sipil yang tewas di lokasi disebabkan sedang atas aktivitas memulung besi bekas serpihan amunisi.

Agus Setiawan, warga Cibalong sekaligus sosok kakak kandung korban Rustiawan mengatakan bahwa keberadaan para korban dilokasi lantaran diminta oleh petugas TNI untuk membantu membuka peluru ataupun selongsong amunisi yang hendak dimusnahkan.

Agus mengatakan para warga itu diberi upah oleh pihak TNI sebesar Rp 150 ribu per hari untuk bekerja membantu petugas.

“(Buka) Peluru kecil, buka selongsong. Diupah per hari Rp150 ribu,” ujar Agus, dikutip pada Rabu (14/5/2025).

Di sisi lain, Agus juga membantah isu yang menyebut para warga di lokasi yang sengaja memulung besi amunisi kemudian dijual kembali.

Agus menegaskan para korban tewas dan bersama dengan warga lain yang selamat sebelumnya telah diminta untuk membantu petugas di lokasi di dalam pemusnahan amunisi.

Agus menambahkan, para warga itu juga dijadwalkan melaksanakan kerja selama beberapa hari dalam rangka untuk membantu petugas membuka selongsong peluru yang kadaluwarsa di lokasi.

“(Kerjanya) Paling 12 hari beres. Jadi bukan mulung, kami tidak berburu besi bekas dan selongsong. Kami bekerja, kuli,” pungkasnya. (GIB)

Post Views89 Total Count
LAINNYA
x