TODAYNEWS.ID – Wakil Presiden (Wapres) Iran, Mohammad Reza Aref, menyatakan bahwa kekuatan Republik Islam telah membuat musuh menyadari serangan apa pun yang dilancarkan, akan memaksa mereka untuk ‘memohon gencatan senjata’.
Aref mengatakan bahwa perang 12 hari antara Iran dan Israel yang dibantu Amerika Serikat (AS) telah menciptakan “solidaritas nasional dan modal sosial” bagi Iran.
“Kami bukan penghasut perang dan tidak pernah memulai perang, tetapi hari ini musuh telah belajar bahwa jika menyerang, mereka harus memohon gencatan senjata dan mengirim pesan,” ujar Aref, melansir IRNA, Kamis (9/10/2025).
Aref menambahkan bahwa selama pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Sekjen PBB itu mengakui bahwa dengan perang 12 hari, kasus runtuhnya sistem dan pemerintahan Iran sudah ditutup.
Ia mengatakan musuh-musuh Iran telah berupaya menghancurkan Republik Islam sejak Revolusi 1979 tetapi selalu gagal, karena setiap konfrontasi hanya memperkuat stabilitas dan persatuan sistem.
“Situasi kami saat ini jauh lebih kuat dan lebih kohesif dibandingkan empat bulan lalu, sebelum pertahanan 12 hari,” kata Aref, menekankan bahwa meskipun Iran tidak mencari konfrontasi, mereka telah sepenuhnya siap.
Ia menambahkan bahwa kemampuan rudal Iran, yang dikembangkan di bawah sanksi, telah memberikan, “Respons tegas terhadap rezim Zionis selama perang,” pungkasnya.
Tidak ada komentar