TODAYNEWS.ID – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer sidak ke perusahaan UD Sentoso Seal di Surabaya yang diduga melakukan penahanan ijazah kepada eks karyawannya, Kamis (16/4).
Noel, sapaan akrabnya didampingi oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengunjungi gudang perusahaan milik Jan Hwa Diana di komplek pergudangan Margomulyo Surabaya.
Saat tiba pukul 11.34 WIB Noel tidak dibukakan gerbang utama. Justru mereka dipersilakan masuk dari pintu samping.
Keduanya, disambut langsung oleh Diana yang sudah bersiaga di teras dalam gudang.
Mediasi pun dilakukan sekitar 1,5 jam. Noel berusaha untuk menggali kebenaran dari kedua belah pihak. Namun, menurutnya saat diskusi, Diana sering berkelit-kelit dan tidak mau terbuka.
Saat mediasi Noel juga merasa tidak dihargai. Hal itu dilihat dari cara Diana mencoba menutup-nutupi segala tuduhan yang diutarakan pada dirinya.
“Saya pikir Pak Wawali aja yang tidak dihargai, ternyata saya juga tidak dihargai,” kata Noel ditemui usai sidak.
Noel mengungkapkan saat mediasi berlangsung, Diana terkesan menutup-nutupi dan berkelit terkait penahahan ijazah yang dilakukan dirinya.
“Kalau kawan-kawan melihat yang hal itu, kejadiannya sama. Artinya negara tidak dihargai, banyak hal yang janggal. Ada hal yang ditutup-tutupi entah apa maksudnya, padahal ini masalah sepele,” katanya.
Noel menegaskan bahwa penahanan ijazah saat bekerja adalah melanggar hukum sehingga tidak boleh ditoleransi.
“Itu pelanggaran hukum yang enggak boleh ditoleransi, apalagi di pemerintahan Pak Prabowo ini. Enggak boleh ada hal-hal yang begitu,” katanya.
Maka dari itu, dalam kasus ini harus ditindak secara hukum untuk mengetahui kepastian mana yang benar dan salah.
“Harus ditindak dong. Tindakannya biarkan para penegak hukum kita yang melakukan,” jelasnya.