x

Wamenaker Desak Pelaku Teror Kantor Tempo Segera Ditangkap

waktu baca 2 menit
Minggu, 23 Mar 2025 17:18 149 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyoroti aksi teror yang menerjang kantor redaksi Tempo dalam sepekan terakhir.

Adapun aksi teror itu berupa paket kiriman berisi kepala babi dengan tulisan dugaan nada ancaman ke wartawan politik media Tempo yaitu Fransisca Christy Rosana pada Rabu 19 Maret 2025.

Tidak sampai disitu, kantor Tempo kembali mendapat teror dengan paket kiriman enam bangkai tikus dengan kondisi kepala terpenggal yang ditemukan, Sabtu 22 Maret 2025.

Menyikapi hal itu, sosok pria yang akrab disapa Noel itu mengaku mengutuk keras aksi teror yang telah menyasar ke kantor redaksi media Tempo.

Ia menyebut, tindakan itu sangat biadab dan telah mencederai nilai demokrasi serta kebebasan pers di Indonesia.

“Saya mengutuk pelaku teror terhadap majalah Tempo. Saya tidak pernah setuju cara-cara biadab seperti itu,” ujar Noel dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/3/2025).

Noel mendesak, pihak aparatur penegak hukum agar segera memproses kasus itu dan menyeret seluruh pelaku aksi teror ke meja hijau untuk diadili hukum.

Sebab, menurut Noel, peristiwa ini sangatlah memalukan dan telah mengkhianati amanat perjuangan reformasi.

“Peristiwa ini sungguh mempermalukan demokrasi Indonesia. Maka demi penghormatan terhadap demokrasi dan Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945, pelaku harus ditemukan dan diproses secara hukum,” tegas Noel.

Menurut Noel, aksi teror kepada kantor redaksi Tempo iru merupakan bentuk penghinaan terhadap perjuangan bangsa untuk membangun demokrasi.

Sebab, kemerdekaan pers sejatinya telah  diamanatkan peraturan Undang- Undang sebagai pilar ke empat demokrasi.

“Dalam semua sequence (urutan) perjuangan demokrasi nasional, pers sebagai pilar demokrasi keempat, selalu menjadi katalisator. Maka teror terhadap majalah Tempo adalah perbuatan biadab,” tegasnya.

Noel menegaskan, pemerintahan Prabowo-Gibran sejatinya selalu terbuka terhadap seluruh kritik dan saran yang dilontarkan baik oleh media dan masyarakat.

Ia menambahkan, bahwa  pemerintah sejatinya akan selalu berupaya bersikap demokratis terhadap masukan dan kritik yang telah disampaikan oleh para media massa maupun masyarakat.

“Ada adagium yang berkata, tidak ada kejahatan yang sempurna. Dengan adanya rekaman CCTV, maka teknologi face recognition (pengenalan wajah) milik Polri, seharusnya bisa mengungkap siapa pelaku teror ini,” tutup Noel. (GIB)

Post Views148 Total Count
LAINNYA
x