x

Wali Kota Surabaya Dorong Penggunaan Popok dan Pembalut Ramah Lingkungan

waktu baca 2 menit
Selasa, 22 Apr 2025 23:59 96 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, Pemerintah Kota Surabaya menggelar kampanye pengurangan penggunaan popok dan pembalut sekali pakai di Kampung Geblak Jambangan, Selasa (22/4).

Kegiatan ini melibatkan warga setempat, komunitas Bumbi, serta sejumlah pejabat kota.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat mulai beralih ke produk yang dapat dipakai ulang. Menurutnya, limbah dari popok dan pembalut sekali buang telah menjadi salah satu penyumbang pencemaran lingkungan yang sulit diatasi.

“Popok sekali pakai susah terurai. Kalau terus-terusan dibuang sembarangan, lama-lama bisa jadi ancaman besar bagi lingkungan dan kesehatan,” kata Eri di sela kegiatan edukasi.

Ia mengingatkan, bahan dasar dari produk sekali pakai tersebut sangat sulit dihancurkan.

Sebaliknya, popok kain atau produk reusable lebih ramah lingkungan dan bisa digunakan berulang kali tanpa menimbulkan sampah jangka panjang.

“Lingkungan yang sehat dimulai dari kebiasaan kecil. Kalau kita rawat sungai dan tanah dari sekarang, kualitas hidup kita juga akan ikut meningkat,” ujarnya.

Eri yang juga menjabat sebagai Ketua APEKSI menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya temuan popok di Sungai Brantas.

Berdasarkan pantauan komunitas pemerhati sungai, limbah popok bayi masih sering terlihat mengambang di sepanjang aliran sungai yang menjadi sumber utama air baku untuk PDAM Surya Sembada.

“Walau banyak yang terbawa dari luar kota, kami juga harus introspeksi. Jangan sampai warga Surabaya ikut menyumbang pencemaran dengan membuang popok ke sungai,” tegasnya.

Air dari sungai tersebut diolah menjadi air bersih yang dikonsumsi warga setiap hari. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sungai berarti juga menjaga kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya, Dedik Irianto, menambahkan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan terhadap jumlah popok sekali pakai yang dibuang sembarangan.

Data DLH menyebutkan, jutaan popok bayi telah ditemukan di Kali Brantas dalam beberapa tahun terakhir.

“Popok itu mengandung zat kimia berbahaya. Kalau masuk ke sungai, bisa merusak kualitas air dan berdampak langsung ke tubuh manusia,” jelas Dedik.

Sebagai bentuk konkret, Pemkot telah menerbitkan Surat Edaran yang mengimbau masyarakat untuk menggunakan popok dan pembalut yang dapat dicuci dan dipakai kembali.

Surat ini juga ditujukan kepada OPD, kelurahan, kecamatan, serta perusahaan-perusahaan.

Post Views97 Total Count
LAINNYA
x