TODAYNEWS.ID – Rencana pengoperasian Bus Trans Jatim Koridor VII rute Sidoarjo-Surabaya mendapat penolakan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dia menilai trayek tersebut tidak perlu masuk ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) karena sudah ada moda transportasi lokal yang beroperasi di lokasi tersebut.
Menurut Eri, kehadiran trayek baru dari luar kota dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan transportasi dalam kota. Ia mengingatkan agar keberadaan transportasi umum yang telah berjalan di Surabaya tidak terpinggirkan oleh layanan antarkota.
“Kami sudah memiliki sistem transportasi tersendiri di Surabaya, seperti Wira-Wiri dan trayek lainnya. Kalau ada tambahan dari luar langsung masuk, ini bisa membuat angkutan dalam kota sepi penumpang,” ujar Eri pada Jumat (18/7).
Ia juga menekankan pentingnya sistem transit agar penumpang dari luar kota tidak langsung masuk ke pusat kota. Menurutnya, sistem seperti itu lebih adil bagi operator angkutan lokal.
“Idealnya ada titik transit di batas kota. Jadi kendaraan dari luar tidak langsung ambil penumpang sampai ke dalam. Kalau dibiarkan, trayek Surabaya bisa mati perlahan,” ungkapnya.
Eri menyatakan, setiap moda transportasi seharusnya mendapat kesempatan yang seimbang untuk beroperasi dan menjangkau penumpang, termasuk para sopir angkutan kota yang menggantungkan hidupnya dari trayek dalam kota.
“Supaya semua bisa berjalan. Sopir-sopir Surabaya juga perlu penghasilan. Jangan sampai mereka kehilangan penumpang,” tambahnya.
Sebagai informasi, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur tengah mempersiapkan penambahan Koridor VI dan VII Bus Trans Jatim pada tahun 2025.
Namun, usulan rute yang bersinggungan dengan sistem transportasi lokal ini mendapat tanggapan kritis dari Pemkot Surabaya.
Tidak ada komentar