TODAYNEWS.ID – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, memantau langsung lokasi kebakaran di Jalan Kutilang, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/7). Ia didampingi oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Ali Maulana Hakim, Wali Kota Jakarta Selatan M. Anwar, serta pejabat terkait.
Wagub Rano menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kebakaran yang terjadi pada Sabtu pagi (19/7) pukul 06.00 WIB, yang menghanguskan tiga bangunan dan berdampak pada 10 kepala keluarga.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Atas nama Pemprov DKI Jakarta, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban. Dari laporan yang kami terima, tiga bangunan terbakar, salah satunya merupakan rumah kost. Diduga api berasal dari korsleting listrik di salah satu kamar kosong rumah kost tersebut,” ujarnya.
Kebakaran tersebut menewaskan empat anak dan melukai dua lainnya. Keempat korban telah dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Saat ini, 25 warga terdampak mengungsi di tenda darurat.
“Para korban selamat saat ini mengungsi di tenda dome yang telah dilengkapi lampu penerangan, tiga kipas blower, dua toilet portable, serta sarana penunjang lainnya. Dinas Sosial DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan berupa paket sembako, perlengkapan mandi, kebutuhan sekolah anak-anak, serta makanan siap saji. BAZNAS (BAZIS) juga telah memberikan santunan duka cita kepada keluarga korban,” jelasnya.
Pemprov DKI berkomitmen menyediakan program bedah rumah bagi warga terdampak kebakaran. Selain itu, bagi warga yang bersedia direlokasi, disiapkan rumah susun (rusun) sebagai alternatif tempat tinggal.
“Insyaallah, kita akan lakukan bedah rumah. Mudah-mudahan ibu yang harus meninggalkan tempat tinggalnya bisa melanjutkan kehidupan dengan lebih baik. Namun tentu saja, proses bedah rumah baru bisa dilakukan setelah garis polisi dicabut,” kata Wagub.
Ia menambahkan, “Kalau memang ada warga yang ingin direlokasi ke rusun, kita sudah menyiapkannya. Beberapa rusun memang disediakan untuk mengantisipasi kondisi seperti ini.”
Wagub Rano juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan warga untuk mencegah kebakaran. Ia mengimbau RT dan RW di seluruh Jakarta supaya memaksimalkan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan rutin memeriksa instalasi listrik, khususnya di rumah kost dan tempat usaha.
“Sebagian besar kebakaran yang terjadi di Jakarta disebabkan korsleting listrik dan kelalaian kita sendiri. Misalnya, penggunaan stop kontak berlebihan untuk mengecas perangkat elektronik tanpa dicabut kembali. Ini bisa menyebabkan panas berlebih dan memicu api. Mari kita belajar dari kejadian ini dan bersama-sama mencegah kebakaran serupa terjadi lagi,” pungkasnya.
Tidak ada komentar