x

UPDATE BNPB: Penanganan Bencana di Indonesia, 27 September 2025

waktu baca 4 menit
Minggu, 28 Sep 2025 08:00 5 Akbar Budi

TODAYNEWS.ID – Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merangkum laporan harian peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia dalam kurun waktu 26 September 2025 hingga 27 September 2025.

“Dari jumlah tersebut, sepuluh kejadian menonjol karena menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

Laporan terkini mencatat dua kejadian baru yang menjadi sorotan. Tanah longsor melanda Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, pada Jumat (26/9).

Peristiwa yang dipicu oleh tingginya curah hujan itu berdampak pada 227 KK atau 858 jiwa dan menyebabkan satu jalur penghubung antar desa terputus tanpa jalan alternatif.

Pada hari ini, segenap unsur forkopimda mengupayakan pembukaan jalur, namun kondisi cuaca yang sering berubah menjadi kendala di lapangan.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, menghanguskan sekitar 2,5 hektare lahan pada Jumat (26/9) malam.

Api yang terdeteksi di Gampong Babah Jurong, Kecamatan Kuta Baro, itu berhasil dipadamkan berkat respon cepat oleh unsur forkopimda setempat.

“Kedua kejadian ini masih dalam pemantauan dan belum ditetapkan status tanggap darurat,” jelas dia.

Kejadian Hidrometeorologi

Pemutakhiran data bencana hidrometeorologi mencakup banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, yang sebelumnya menelan enam korban jiwa, tiga orang hilang, 22 orang luka-luka, dan berdampak pada 34.812 jiwa.

Sebanyak 36 KK atau 147 jiwa masih tercatat mengungsi, sementara 105 unit rumah mengalami kerusakan.

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat sejak 9 September hingga 30 September 2025 dengan pendampingan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB.

Berikutnya di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kekeringan masih berlanjut dan telah berdampak pada 2.527 KK atau 8.851 jiwa.

Status siaga darurat telah berlaku sejak 1 Agustus hingga 31 Oktober 2025, dengan distribusi air bersih mencapai 403 tangki atau 2.015.000 liter hingga 26 September 2025.

Sementara itu, cuaca ekstrem di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara yang telah melanda 6 kelurahan di 4 kecamatan pada Selasa (23/9), dilaporkan berdampak pada 101 rumah yang ditinggali 101 KK.

“Masifnya kerusakan itu membuat proses penanganan masih berjalan hingga hari ini,” kata dia.

Pemutakhiran Gempabumi M 5.7 Jawa Timur dan Bali

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada (25/9) sore, tercatat mengakibatkan satu orang luka ringan, 51 unit rumah rusak berat, 23 unit rumah rusak sedang dan 50 unit rumah rusak ringan.

Sebagai wilayah terdampak paling parah, Kabupaten Situbondo telah menetapkan status tanggap darurat melalui keputusan Bupati, dengan pendampingan BNPB dalam proses pendataan dan pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.

Sebagai langkah awal, BNPB menyalurkan tenda keluarga sebanyak 50 unit, tenda pengungsi 1 unit, paket sembako 200 paket, selimut 100 lembar, matras 100 lembar, serta terpal 100 lembar.

“BNPB juga melakukan pendampingan posko lapangan sebagai wadah untuk koordinasi terpusat bagi seluruh unsur yang terlibat selama fase penanganan darurat,” kata dia.

Aktivitas Vulkanik Gunungapi Lewotobi Laki-Laki

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga saat ini masih mengalami erupsi dengan tingkatan bervariasi. Pihak PVMBG pun telah berulang kali menaikkan-menurunkan level dari Siaga (level III) menjadi Awas (IV).

Pada saat ini, status Gunungapi Lewotobi Laki-laki tetap berada pada Level IV atau Awas. Erupsi gunung ini sebelumnya menelan 10 korban jiwa dan memaksa 823 KK atau 3.177 jiwa mengungsi.

“Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat sejak 15 September hingga 31 Desember 2025 dengan pendampingan penuh dari BNPB,” ujar dia.

Kebakaran Hutan dan Lahan

Data kebakaran hutan dan lahan menunjukkan perkembangan di beberapa provinsi. Di Sumatera Selatan, sejak awal tahun hingga 25 September 2025, karhutla telah membakar 2.935,84 hektare lahan. Provinsi ini masih berstatus siaga darurat hingga 30 November 2025.

Berikutnya di Riau, luas kebakaran mencapai 1.884,04 hektare dengan tambahan sekitar 0,8 hektare pada 26 September 2025.

“Status transisi darurat ke pemulihan berlaku hingga 30 November 2025,” jelas dia.

Selanjutnya untuk Kalimantan Tengah, kebakaran hutan dan lahan telah menghanguskan 894,91 hektare lahan berdasarkan laporan BPBD dan 1.353,73 hektare menurut data Kementerian LHK.

Status siaga darurat telah ditetapkan sejak 29 Juli hingga 20 Oktober 2025. Pantauan satelit BMKG pada 26 September 2025 pukul 16.00 WIB menunjukkan 94 titik panas di wilayah ini.

“BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten/kota untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan tepat,” pungkas dia.

Upaya pendataan, distribusi bantuan, serta pemantauan potensi bencana lanjutan dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung keselamatan dan pemulihan masyarakat terdampak.

Post Views6 Total Count

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

3 hours ago
19 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x