x

Ubah Kertas Koran Jadi Cuan, Begini Caranya!

waktu baca 3 menit
Sabtu, 4 Okt 2025 19:00 7 Yunita

TODAYNEWS.ID – Membuka peluang usaha saat ini bisa datang dari berbagai ide. Salah satunya dari kertas koran yang bisa diubah menjadi undi-pundi rupiah.

Pemilik usaha Craftonesia, Piliani Ernawati mulai berkreasi dengan kertas koran sejak badai pandemi Covid-19. Siapa sangka dari keisengannya itu justru membuka peluang usaha sejak tahun 2021.

“Dulu punya usaha rumahan cookies susah bertahan dan suka (hobi) nge-craft dari kertas dan kain perca untuk digunakan sendiri,” kata Pili, sapaan akrabnya.

Pili mulai mendaur ulang sampah untuk perkakas rumah. Mulai vas bunga, tempat pensil, tempat tisu dan aksesoris lainnya. Hasil kerajinan tersebut belum diwarnai masih terlihat kertas mentah.

Berangkat dari situ, dia bertekad membangun usaha kerajinan dari bekas koran.

Lembaran koran dipotong dilanjutkan memilin kertas. Kemudian diwarnai, dianyam dilanjutkan proses coating agar semakin tahan air dan memperpanjang masa pakai.

“Upaya kecil ini sebagai bagian mencari solusi mengatasi masalah sampah di lingkungan,” jelasnya.

Setelah itu baru ditambahkan material lain untuk pemanis seperti perca batik dan kulit. Untuk produk tas, bagian dalam (inner) dijahit secara manual.

Beragam produk sudah dihasilkan seperti tas, gantungan kunci, kalung, anting, hiasan dinding dan lainnya.

Variasi produk membuat Pili harus mencari bekas kertas lebih banyak. Dia menyadari keberadaan kertas koran semakin terbatas. Alhasil dia juga menggunakan kertas buram dan majalah.

“Saya dibantu freelance dari teman-teman mahasiswa yang memiliki tumpukan kertas skripsi atau tugas kuliah. Jadi kertas tidak terbuang percuma,” ujarnya.

Lantaran tempat usaha sekaligus rumah tinggalnya dekat dengan kampus perguruan tinggi ternama di Kota Semarang.

Dari semua jenis kertas tersebut, majalah menjadi tantangan tersendiri. Jenis kertas lebih glossy dan berwarna sehingga hanya menjalani proses coating agar tahan lama.

Bahan kertas rentan sobek membuat tahapan proses harus dilakukan secara tepat.

Hal ini menyangkut perubahan cuaca tidak bisa diprediksi. Oleh sebab itu, dia mengakali dengan menjemur kertas saat matahari terik matahari sebanyak-banyaknya. Sedangkan, saat hujan tiba aktivitas lebih banyak di dalam rumah seperti menggulung atau mewarnai.

“Contohnya, produk ukuran kecil sehari bisa 30-50 buah gantungan kunci. Produk lain menyesuaikan tingkat kesulitan,” jelas dia.

Dia pernah membuat pesanan tempat pensil dengan karakter kucing. Hasil kerajinan ini menggunakan feeling agar terlihat seperti kucing dengan ekspresi menggemaskan.

Tingkat kerumitan ini menentukan harga. Aksesoris seperti anting dan gantungan kunci mulai Rp30 Ribu. Sedangkan tas mulai Rp300 Ribu

Terkait nama, Pili sempat menyematkan nama sesuai bisnis kuliner terdahulu. Namun begitu, saat mengikuti pelatihan disarankan memilih nama yang mudah diingat dan bercitarasa global.

“Akhirnya dipilih Craftonesia, kerajinan teknik anyaman kertas dan kain dari Indonesia,” kata dia.

Pili tak lagi iseng sekedar mengisi waktu luang. Usahanya sudah menghidupi beberapa karyawan demi mendulang rupiah. Meski demikian, dia mengaku terkendala sumber daya manusia.

“Terlebih untuk tenaga penganyam karena membutuhkan kesabaran dan ketrampilan,” kata dia.

Namun, di tengah aroma tinta dari kertas usang terselip harapan. Dia ingin menggandeng lebih banyak karyawan dari ibu-ibu sekitar dan mahasiswa tingkat akhir untuk memperluas usahanya.

“Ingin sukses bersama baik secara ekonomi dan pemberdayaan ibu rumah tangga,” tandasnya.

Post Views8 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

15 hours ago
15 hours ago
20 hours ago
20 hours ago

LAINNYA
x
x