x

TP PKK Jateng Dorong Orang Tua Lakukan Pijat Bayi demi Optimalkan Tumbuh Kembang

waktu baca 4 menit
Jumat, 10 Okt 2025 23:30 1 Yunita

TODAYNEWS.ID – Pijat bayi biasa dilakukan orang tua dengan memanfaatkan jasa spa bayi, maupun dukun pijat. Tapi, pemijatan itu akan lebih efektif jika orang tua sendiri yang melakukannya.

Hal itu yang membuat Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi bersama Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti), dan PZ Cusson Indonesia, menggerakkan Tulus Hati (Tuang, Usap, Elus, Hangatkan Buah Hati).

Kick Off Gerakan Tulus Hati digelar di Gradhika Bakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur, Kamis (9/10/2025). Gerakan Tulus Hati berfokus pada edukasi masyarakat, khususnya ibu, bidan, serta kader PKK dan Posyandu di Jateng, tentang pentingnya pijat bayi dengan menggunakan bahan alami, seperti minyak telon.

Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin menekankan, gerakan pijat bayi memberikan manfaat pada kesehatan, perkembangan motorik, dan kognitif bayi. Juga memperkuat ikatan emosional, kasih sayang, serta komunikasi antara ibu dan anak.

Menurut Nawal, sentuhan pada tubuh bayi tidak hanya memberikan rasa rileks dan nyaman, tetapi juga merangsang produksi hormon endorfin yang berperan dalam pertumbuhan otak dan organ lainnya. Terlebih, dilakukan menggunakan bahan alami.

“Pijat bayi yang dilakukan dengan menggunakan bahan alami, menjaga kesehatan bayi dari risiko paparan bahan kimia yang mungkin membahayakan bagi kesehatan dan kecerdasan bayi,” katanya melalui video conference pada kegiatan “Kick Off Tulus Hati”.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024, jumlah bayi di Indonesia sekitar 4,62 juta jiwa. Dari angka ini, 35 persen ibu memijatkan bayinya ke klinik baby spa, 30,4 persen ke dukun pijat, dan sisanya melakukan pemijatan sendiri.

Dikatakan Nawal, ada dua tantangan yang dihadapi terkait pijat bayi. Yakni minimnya pengetahuan dan keahlian tentang teknik pemijatan yang aman, serta penggunaan minyak atau obat-obatan yang berisiko terhadap kesehatan, fisik, psikologis, dan otak bayi.

“Sehingga teknik pemijatan yang tidak aman atau salah bagi bayi, ditambah dengan penggunaan minyak yang membahayakan, tentu dapat mengancam kualitas SDM Indonesia di masa mendatang,” ungkap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar program Tulus Hati dapat menjadi bekal pengetahuan bagi para kader PKK dan Posyandu, tentang cara atau teknik pijat bayi yang benar, aman, dan mendukung tumbuh kembang si buah hati.

Nawal juga mendorong kader PKK dan Posyandu bisa menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program tersebut. Pasalnya, saat ini tercatat ada sekitar 1.984.308 kader PKK aktif, dan 49.149 lembaga Posyandu di Jateng.

“Saya percaya jika program ini dijalankan dengan penuh komitmen dan ketulusan. Maka manfatnya akan sangat luas, bukan hanya bagi bayi dan keluarga, tapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan,” ucap Bunda Forum Anak Nasional Jateng tersebut.

Sementara Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang sekaligus Ketua Umum Predigti, Agus Ujianto, menyatakan dukungannya terhadap gerakan Tulus Hati. Pihaknya siap menerjunkan dokter-dokter profesional sebagai tutor pelatihan.

Bahkan, pihaknya siap mengampanyekan program ini kepada masyarakat luas. Dengan memanfaatkan teknologi digital, edukasi teknik pijat bayi bisa dilakukan secara hibrid, atau secara luring dan daring.

“Dengan sinergi ini, kami siap membantu ibu-ibu PKK dan Posyandu nanti dalam program hibrid kami, untuk membuat kick off program Tulus Hati ini mendunia,” ujar Agus.

Menurutnya, elusan merupakan bentuk kasih sayang di mana ada gelombang elektromagnetik yang membuat bayi merasa nyaman. Apalagi, dengan wangi-wangian yang ada pada produk bayi, yang dapat memicu perkembangan stemcell bayi. Ada gelombang alfa untuk kenyamanan, gelombang gamma dan betanya juga bagus.

“Jadi, pijatan ini bagian dari terapi wellness, bagian fisioterapi bayi. Apalagi, dengan sentuhan kasih sayang, maka diharapkan ada hubungan baik bayi terhadap tumbuh kembangnya. Lebih bagus lagi dipijat orang tua, sehingga orang tua harus dilatih, terutama para ibu gen Z, harus dilatih dulu baru melakukan,” bebernya.

Marketing Director PZ Cussons Indonesia, Eva Rudjito menambahkan, program Tulus Hati ialah wujud komitmen pihaknya untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, khususnya dalam bidang perawatan dan tumbuh kembang bayi secara sehat dan alami.

Melalui program ini, PZ Cussons Indonesia dengan produk andalan Cusson Baby, ingin meningkatkan kembali kekayaan alam Indonesia, yakni bahan alami minyak telon yang sudah turun-temurun digunakan masyarakat untuk menjaga kesehatan bayi.

“Kami berharap, gerakan Tulus Hati ini menjadi langkah yang bermakna. Gerakan dari hati, oleh hati, dan untuk buah hati, demi membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan bahagia,” ujar Eva.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jateng, Iwanuddin Iskandar, mengapresiasi program inisiatif Tulus Hati. Menurutnya, ini merupakan bagian dari pelayanan publik dalam bidang kesehatan yang juga menjadi prioritas Pemprov Jateng.

Dia menegaskan, Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran, gizi buruk, dan berbagai persoalan lainnya.

“Dengan jumlah penduduk yang hampir 37 juta jiwa, kita tidak bisa sendirian. Apabila tidak ada dukungan dari PKK, Posyandu, dukungan dari manapun, semuanya tidak akan bisa maksimal jalannya,” tandas Iwanuddin.

Post Views2 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

5 hours ago
6 hours ago
14 hours ago
14 hours ago

LAINNYA
x
x