TODAYNEWS.ID – Setelah tiga hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengidentifikasi lokasi tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Sabtu (5/7).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, mengungkapkan bahwa titik tenggelamnya kapal diduga kuat ditemukan melalui pemantauan bawah air yang dilakukan oleh tim dari Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan.
“Tim bergerak dari posisi terakhir kapal terdeteksi (Last Known Position/LKP) sekitar pukul 07.00 pagi. Meski sempat terkendala cuaca, mereka kembali ke laut dan dalam waktu kurang dari satu jam berhasil mengidentifikasi objek di bawah permukaan laut yang diduga merupakan bangkai kapal,” ungkap Ribut dalam konferensi pers.
Lokasi temuan berada sekitar 1 hingga 2 mil laut ke arah utara dari titik LKP. Ribut menambahkan, sebagian besar korban ditemukan terseret arus ke arah selatan saat kejadian.
Meski demikian, temuan ini masih harus diverifikasi lebih lanjut menggunakan peralatan canggih milik KRI Fanildo, kapal perang TNI AL yang dikerahkan untuk memperkuat pencarian.
Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya, menyatakan bahwa KRI Fanildo akan tiba di lokasi sekitar pukul 20.00 hingga 20.30 WIB. Kapal tersebut membawa sonar, magnetometer, dan side scan sonar untuk memindai dasar laut secara menyeluruh. Jika diperlukan, kendaraan bawah laut tanpa awak atau Remotely Operated Vehicle (ROV) juga akan langsung dikerahkan malam itu.
“Sonar dan magnetometer akan membantu mendeteksi objek logam di dasar laut. Jika indikasinya kuat, ROV akan langsung diturunkan untuk melakukan verifikasi visual,” jelasnya.
Hingga Sabtu sore, jumlah korban hilang masih tercatat sebanyak 29 orang. Sementara itu, 31 orang telah berhasil dievakuasi, termasuk enam korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tidak ada komentar