x

Tanggapan Istana soal OTT Wamenaker: Direshuffle-Penyakit Stadium 4

waktu baca 4 menit
Jumat, 22 Agu 2025 07:49 26 Akbar Budi

TODAYNEWS.ID – KPK menyita sejumlah bukti bernilai fantastis dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel.

Lembaga antirasuah menyebut jumlah kendaraan yang diamankan mencapai puluhan unit.

“Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dihubungi, Kamis (21/8/2025). Ia menegaskan barang sitaan masih dalam proses pendataan.

Selain mobil, penyidik KPK juga menyita kendaraan mewah lain. Salah satunya adalah motor sport berkelas internasional.

“Ada motor Ducati,” jelas Fitroh. Ia menyebut penyitaan dilakukan bersamaan dengan operasi penangkapan.

Pemerasan Sertifikasi K3

Noel ditangkap pada Rabu (20/8/2025) malam. Setelah diamankan, ia langsung dibawa ke gedung KPK untuk diperiksa lebih lanjut.

Total ada 10 orang yang diamankan bersama Noel. Seluruhnya kini berstatus sebagai pihak terperiksa.

Fitroh menjelaskan kasus ini berkaitan dengan dugaan pemerasan. Modus yang dipakai berkaitan dengan pengurusan sertifikasi K3.

“Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” ujar Fitroh. Informasi itu disampaikan melalui keterangan resmi.

Pemeriksaan terhadap para terduga masih berlangsung intensif. Status hukum mereka belum ditentukan.

KPK memiliki batas waktu 1×24 jam untuk memutuskan status Noel. Aturan ini berlaku dalam setiap operasi tangkap tangan.

Noel Diganti Jika Bersalah

Istana buka suara soal OTT yang dilakukan KPK terhadap Wamenaker, Immanuel Ebenezer.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan, Wamenaker Ebenezer akan diganti atau di-reshuffle jika terbukti bersalah.

“Apabila nanti terbukti akan secepatnya dilakukan pergantian,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Mensesneg menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto sudah mendapatkan informasi soal operasi senyap yang dilakukan KPK terhadap Ebenezer.

“Bapak Presiden sudah mendapatkan laporan, beliau menghormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum itu dijalankan,” kata dia.

Mensesneg menjelaskan bahwa Istana masih menunggu perkembangan terhadap kasus tersebut.

“Kita tunggu dulu 1 x 24 jam nanti hasil dari teman-teman di KPK seperti apa. Sekali lagi, kalau memang terbukti ya akan segera mungkin lakukan proses terhadap yang bersangkutan. Apakah itu akan terjadi pergantian yang itu diistilahkan reshuffle itu tunggu dulu,” kata dia.

Mensesneg menambahkan bahwa ada mekanisme pergantian atau pengisian jabatan jika Wamenaker Ebenezer terbukti bersalah.

“Ketika salah satu pejabat, kalau ini wakil ya. Kalaupun menteri kan mekanisme itu tidak selalu hari itu juga dilakukan pergantian, bisa juga pejabat sementara atau penugasan khusus, ad interim, mekanismenya ada,” pungkas dia.

Bak Penyakit Stadium 4

Istana menilai OTT yang dilakukan KPK kepada Wamenaker Immanuel Ebenezer ibarat penyakit stadium 4.

“Ini membuktikan bahwa memang korupsi ini sudah semakin masuk kategori kalau penyakit ini stadium 4, stadium lanjut, gitu,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Oleh karena itu, Istana mengingatkan kepada seluruh jajaran kabinet untuk tidak melakukan tindakan koruptif.

“Akan semakin keras kita memberikan dan mengingatkan kepada seluruh jajaran, tidak hanya kepada kabinet,” ujar dia.

Mensesneg mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak akan pandang bulu terhadap perilaku koruptif.

Dia menegaskan bahwa Presiden Prabowo memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi di Tanah Air. Dia menambahkan, pemberantasan korupsi masih menjadi ‘pekerjaan rumah’ yang harus diselesaikan.

“Dan itu berlaku untuk tidak hanya kepada pejabat negara, kepada semuanya. Memang PR besar kita (pemberantasan korupsi),” jelas dia.

Kemenaker Monitor Perkembangan Kasus di KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel.

Adapun OTT tersebut terkait kasus pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Menanggapi OTT tersebut, pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyampaikan bahwa sampai kini belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Kami belum bisa memberikan informasi,” ujar Karo Humas Kemnaker Sunardi Sinaga kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).

Pasalnya kata Sunardi, kasus tersebut masih dalam penanganan KPK, dan pihaknya masih menunggu perkembangan dari KPK.

“Karena saat ini sedang memonitor dan menunggu perkembangan dari KPK,” ucapnya.

Berdasarkan informasi dalam OTT tersebut, KPK juga telah menyita sejumlah uang, puluhan mobil, dan motor merek Ducati milik Wamenaker Noel.

Post Views27 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

6 hours ago
6 hours ago
20 hours ago
20 hours ago

LAINNYA
x