Talun Baladahan Mikro, hutan pangan mini di Kota Bandung. (Todaynews.id) TODAYNEWS.ID – Kawasan Balai Kota Bandung yang terletak di Jalan Wastukancana kini resmi memiliki Talun Baladahan Mikro.
Talun Baladahan Mikro merupakan bentuk hutan pangan mini berukuran hanya 12 meter persegi.
Kendati tak luas, talun baladahan mikro memiliki manfaat besar bagi iklim mikro dan ketahanan ekologis kota.
“Ini hutan pangan yang sangat kecil, tapi punya dampak besar. Dengan merujuk metode Miyawaki, talun mikro ini membantu memulihkan ekosistem kota, memperkuat ketahanan pangan, dan memperbaiki iklim mikro,” jelas Plt. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Dudi Prayudi saat kegiatan Peresmian Talun Baladahan Mikro, di Taman Dewi Sartika, Bandung, Rabu (26/11/2025).
Ia menyampaikan, konsep talun Sunda yang menggunakan pola multistrata dipadukan dengan metode Jepang Miyawaki Forest untuk menciptakan ekosistem yang cepat tumbuh, rapat, dan kaya biodiversitas.
Konsep ini juga merupakan bagian dari program keanekaragaman hayati perkotaan (urban biodiversity) yang mendorong pemulihan ekosistem dari hulu hingga hilir: gunung, hutan, perkotaan, sampai wilayah pesisir.
Menurut Dudi, pembangunan di Kota Bandung tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan fisik dan ekonomi, tetapi juga harus memperhatikan aspek lingkungan.
“Keanekaragaman hayati adalah unsur penting kota. Selain menjadi sumber pangan dan obat, tumbuhan menyerap emisi karbon, mengatur tata air, dan menyediakan habitat satwa,” tuturnya.
“Di kota yang padat seperti Bandung, metode Miyawaki adalah solusi efektif untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dalam lahan kecil,” tambah Dudi.
Penanaman Talun Baladahan Mikro dilakukan pada 25 Agustus 2025 sebagai hasil kolaborasi berbagai pihak.
Saat ini, Talun Baladahan Mikro di Taman Dewi Sartika menjadi salah satu dari 17 plot seluas total 365,5 meter persegi yang telah dikembangkan menggunakan metode Miyawaki, melibatkan 54 mitra dari unsur pemerintah, kampus, sekolah, komunitas, hingga sektor swasta.
“Ke depan, kami berharap jumlah plot bertambah dan mitra yang terlibat semakin banyak,” kata Dudi.***