x

Stop Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan, Pemprov Jakarta Luncurkan Survei Pengalaman Hidup 2025

waktu baca 2 menit
Jumat, 13 Jun 2025 15:01 78 Azis Arriadh

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak para pamong di tingkat kelurahan agar aktif mendukung Survei Pengalaman Hidup Anak Daerah (SPHAD) dan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Daerah (SPHPD) tahun 2025. Survei ini bertujuan mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta.

Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta menggelar sosialisasi pelaksanaan survei untuk para lurah di kantor UPT Perlindungan Perempuan dan Anak di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Acara ini mengusung tema “Urgensi Peran Pamong di Kelurahan dalam Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Jakarta.”

Acara dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, bersama Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Iin Mutmainnah. Sebanyak 360 peserta, termasuk bupati, wali kota, camat, dan lurah se-DKI Jakarta hadir.

Ali menjelaskan, survei ini penting untuk mengukur skala dan dampak kekerasan yang dialami perempuan dan anak.

“Tujuan survei ini tidak hanya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat, tapi juga memperkuat strategi pencegahan melalui kebijakan tepat sasaran,” ujar Ali.

Ia juga menegaskan, Lurah dan camat adalah garda terdepan yang sangat menentukan keberhasilan penanganan kasus di akar rumput.

Menurut Ali, lurah dan camat memiliki peran strategis sebagai pemimpin paling dekat dengan masyarakat. Kepekaan dan cepat tanggap mereka menentukan keberhasilan penanganan kasus di akar rumput.

“Kami berharap para lurah dapat memahami urgensi dan mekanisme pelaksanaan survei dengan baik,” ujar Ali. Ia juga mengajak semua pihak berkolaborasi mendukung survei dan meningkatkan kesadaran melindungi perempuan dan anak.

Hasil Survei 2024

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyebutkan hasil SPHAD 2024 yang menunjukkan 13,56 persen anak dan remaja di Jakarta pernah mengalami kekerasan dalam setahun terakhir. Sedangkan hasil SPHPD 2024 mencatat 3,78 persen perempuan mengalami kekerasan fisik atau seksual.

“Peran pamong, terutama lurah dan camat, sangat penting sebagai garda terdepan perlindungan perempuan dan anak,” tegas Iin.

Ia menambahkan, setiap tahun UPT PPPA menerima sekitar 2.000 laporan kekerasan, namun kami yakin ini masih jauh di bawah angka sebenarnya.

Iin berharap sosialisasi ini meningkatkan pemahaman pamong terkait teknis pelaksanaan survei. SPHAD akan berlangsung pada 18 Juni hingga 18 Juli 2025 dengan target 3.000 anak usia 13–24 tahun seluruh Jakarta. SPHPD dijadwalkan Agustus–September 2025 dengan target 3.000 perempuan usia 15–64 tahun.

Dalam acara tersebut, Iin juga menjadi pembicara dalam talkshow bersama narasumber lain, seperti Staf Khusus Gubernur dan perwakilan Bareskrim Polri.

Di akhir acara, melakukan kegiatan penempelan stiker “Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak” di mobil dinas kelurahan, kecamatan, dan wali kota se-DKI Jakarta.

Post Views79 Total Count
Iklan

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

3 hours ago
3 hours ago
13 hours ago
13 hours ago

LAINNYA
x