x

RSJ Menur Tangani Puluhan Pasien Kecanduan Judi Online, Usia Termuda 14 Tahun

waktu baca 2 menit
Selasa, 24 Jun 2025 22:00 102 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Fenomena kecanduan judi online (judol) terus menunjukkan tren peningkatan. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya melaporkan bahwa hingga Mei 2025, sebanyak 85 pasien dirawat akibat kecanduan aktivitas judi berbasis digital tersebut. Angka ini melonjak dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 68 kasus.

Direktur Utama RSJ Menur, drg. Vitria Dewi, menyampaikan bahwa pasien yang menjalani perawatan berasal dari berbagai rentang usia. Yang paling muda tercatat baru berusia 14 tahun, sementara yang tertua mencapai 70 tahun.

“Ada pasien usia remaja, seperti 14 dan 17 tahun, yang masuk dalam data 85 kasus ini. Sementara pasien tertua yang pernah kami tangani terkait judol berumur 70 tahun,” ungkap Vitria.

Menariknya, dari hasil evaluasi mendalam, diketahui sebagian besar pasien tidak hanya terjerat judi online, namun juga memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba atau Napza. Menurut Vitria, banyak di antara mereka yang mengakses aplikasi judol dalam kondisi di bawah pengaruh zat adiktif.

“Kami menemukan bahwa tidak sedikit dari mereka menggunakan narkoba dan bermain judol secara bersamaan. Mereka merasa lebih berani atau terdorong berjudi setelah menggunakan obat-obatan terlarang,” jelasnya.

Ia menambahkan, kebanyakan pasien mengaku awalnya hanya mencoba-coba aplikasi permainan. Namun setelah melihat adanya skor dan imbalan uang, timbul perasaan senang yang kemudian memicu ketagihan.

“Sebagian besar bermula dari rasa penasaran. Saat mulai bermain dan melihat ada nilai uang serta sistem skor, timbul kepuasan tersendiri di otak. Tanpa disadari, itu menciptakan ketergantungan,” paparnya.

Terkait penanganan, RSJ Menur menerapkan pendekatan individual sesuai dengan kondisi psikologis dan klinis masing-masing pasien. Beberapa di antaranya perlu dirawat inap, diberikan obat-obatan, serta menjalani terapi psikososial atau terapi perilaku untuk mengatasi masalah kecanduan dan gangguan perilaku.

“Tidak semua pasien kami rawat inap. Ada yang cukup dengan rawat jalan, konseling, atau kombinasi terapi lain seperti psikososial. Semua bergantung pada tingkat keparahan dan kondisi mereka saat datang,” tutup Vitria.

Post Views103 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

2 days ago
2 days ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x