x

Risyad Fahlefi Nahkodai GMNI 2025-2028, Terpilih Secara Aklamasi di Bandung

waktu baca 2 menit
Rabu, 30 Jul 2025 17:00 36 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) resmi menetapkan Risyad Fahlefi sebagai Ketua Umum untuk periode 2025-2028.

Sosok muda asal Surabaya ini dipercaya memimpin organisasi marhaenis tersebut setelah terpilih secara aklamasi dalam Kongres XXII yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (30/7).

Risyad tidak sendirian. Ia akan didampingi Patra Dewa sebagai Sekretaris Jenderal. Keduanya mendapat mandat penuh dari 85 DPD dan DPC definitif serta 14 pengurus caretaker yang hadir dalam forum tertinggi organisasi ini.

Dalam pidato kemenangannya, Risyad menegaskan bahwa amanah ini bukan soal tokoh atau individu, melainkan tekad kolektif seluruh kader GMNI untuk membangun organisasi yang lebih kuat dan modern.

“Ini bukan soal menang atau kalah. Ini tentang kesiapan kita semua untuk berjalan dalam satu barisan, memperkuat ideologi, dan membawa GMNI ke arah yang lebih progresif,” tegas mantan Ketua BEM Universitas Airlangga itu.

Ia juga mengingatkan pentingnya konsistensi kader dalam mengamalkan nilai-nilai Trisakti Bung Karno, bukan sekadar mengulangnya dalam pidato atau slogan.

“Trisakti jangan cuma jadi kutipan di spanduk. Ia harus hidup dalam laku dan gerakan kita sehari-hari,” ucap Risyad.

Tak ingin GMNI terpecah belah, Risyad menyatakan siap membuka ruang dialog dengan seluruh elemen organisasi yang belum hadir dalam kongres. Ia mengajak semua pihak untuk kembali bersatu dan meletakkan perbedaan demi cita-cita besar organisasi.

“Kita ini anak ideologis Bung Karno. Maka jangan ragu untuk memeluk kembali kawan-kawan yang sempat berbeda arah. Kita satukan lagi kekuatan,” tambahnya.

Sementara itu, Patra Dewa sebagai Sekjen terpilih menekankan pentingnya menjadikan hasil kongres ini sebagai titik awal rekonsiliasi. Ia menyerukan agar seluruh kader meninggalkan konflik lama dan fokus membangun kekuatan bersama.

“Ini bukan soal siapa yang menang. Ini titik awal dari GMNI yang baru—yang kolektif, solid, dan kembali pada garis perjuangan. Kita jahit lagi merahnya organisasi,” ujar Patra.

Ia juga menyebut GMNI saat ini berada dalam momentum krusial. Bukan waktunya lagi berbicara soal ego dan blok-blokan, melainkan soal gagasan, konsolidasi, dan kebangkitan.

“Kita butuh ide, bukan identitas. Butuh gerakan, bukan gengsi. GMNI harus kembali jadi rumah besar perjuangan,” tegasnya.

Kongres XXII sendiri sempat diwarnai ketegangan. Pada 24 Juli, jalannya forum dihentikan karena situasi tidak kondusif, bahkan sempat mencuat ancaman terhadap keselamatan panitia. Rencana melanjutkan sidang pada 27 Juli pun sempat tertunda.

Namun setelah kondisi pulih, forum kembali aktif dengan membahas agenda penting seperti arah gerak organisasi, komisi kaderisasi, politik, hingga struktur organisasi. Puncaknya, pemilihan pimpinan dilakukan tanpa perdebatan dan disepakati aklamasi, disambut sorak dan tepuk tangan para kader.

 

Post Views37 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    4 hours ago
    4 hours ago
    23 hours ago
    23 hours ago

    LAINNYA
    x