TODAYNEWS.ID – Sebanyak 9.299 warga dari berbagai elemen masyarakat berkumpul di Tugu Pahlawan, Kamis (4/9), untuk mengucapkan ikrar damai. Mereka menegaskan komitmen menolak segala bentuk anarkisme dan kerusuhan di Kota Surabaya.
Aksi bertajuk Ikrar Jogo Suroboyo itu turut dihadiri Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kegiatan ini menjadi respons warga atas kericuhan yang terjadi pada 29–31 Agustus lalu di Gedung Negara Grahadi, di mana fasilitas umum rusak bahkan gedung bersejarah itu dibakar massa.
Eri mengapresiasi inisiatif generasi muda Surabaya yang menggerakkan kegiatan tersebut. Menurutnya, ikrar damai ini mencerminkan semangat gotong royong untuk menjaga Surabaya tetap aman dan kondusif.
“Surabaya tidak boleh ditakuti dan tidak boleh dibuat tidak aman. Hari ini semua elemen warga menyatakan tekad untuk menjaga kota ini,” kata Eri usai acara.
Ia menegaskan, aksi anarkis hanya dilakukan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, warga harus bersatu mempertahankan ketertiban di kota.
“Kalau ada yang membuat kerusuhan, warga Surabaya harus berdiri mempertahankan kotanya. Saya matur nuwun atas kebersamaan ini,” ujarnya.
Selain itu, Eri juga mengingatkan dampak kerusuhan yang sempat melumpuhkan aktivitas ekonomi.
Ia menilai, orang yang merusak ketenangan kota berarti juga menghambat penghidupan warga.
“Kerusuhan kemarin membuat orang takut, ekonomi berhenti. Kalau ada yang membuat seperti itu, jelas dia bukan orang baik,” tegasnya.
Eri berharap momentum ikrar damai ini memperkuat semangat Kampung Pancasila yang mulai disosialisasikan Pemkot.
“Dengan kejadian ini, Tuhan mengingatkan kita semua untuk kembali pada nilai kebersamaan,” pungkasnya.