
TODAYNEWS.ID – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, dalam peresmian kembali atau revitalisasi operasional pabrik garmen di Kabupaten Pemalang, Jumat (9/122/2025).
Kembali beroperasinya pabrik ini dimotori PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment. Tak hanya menandai bangkitnya aktivitas industri. Tetapi juga membuka kembali harapan ratusan pekerja lama yang sempat kehilangan mata pencaharian.
Setelah melalui proses revitalisasi, pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Pemalang kini menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja, sebagian di antaranya merupakan pegawai lama yang kembali bekerja.
Pabrik yang didukung 900 unit mesin produksi itu sebelumnya sempat berhenti beroperasi. Penutupan pabrik berdampak langsung pada kehidupan para pekerja yang harus mencari penghasilan alternatif selama masa transisi.
Salah satu pegawai lama, Dewi mengaku, masih mengingat jelas hari ketika aktivitas pabrik tiba-tiba terhenti. Tanpa pemberitahuan, pada 29 Februari 2024, gerbang pabrik ditutup dan para pekerja tidak dapat bekerja.
“Kami langsung dikumpulkan bersama teman-teman di samping pabrik dan diarahkan oleh Bu Titut dari HRD yang terus mendampingi kami sampai pabrik ini akhirnya dibuka kembali,” ujar Dewi.
Selama hampir satu setengah tahun, Dewi dan rekan-rekannya bertahan dengan mencari pekerjaan lain. Mereka juga beberapa kali menyuarakan aspirasi untuk menuntut hak-hak ketenagakerjaan hingga menjelang Lebaran.
“Sekarang rasanya senang sekali bisa kerja lagi. Harapannya pabrik ini bisa terus berjalan tanpa kendala supaya saya bisa membantu suami menambah penghasilan,” katanya.
Hal senada disampaikan Nurul, pegawai lama lainnya. Selama pabrik tutup, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Saya tulang punggung keluarga. Waktu pabrik tutup, saya kerja apa saja. Sekarang bisa kerja lagi dan menerima gaji, rasanya sangat lega,” ujarnya.
Nurul berharap pabrik dapat beroperasi secara berkelanjutan agar memberi kepastian kerja bagi para karyawan.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan pabrik sempat mengalami kepailitan pada 2024. Saat ini, operasional kembali berjalan dengan total pekerja mencapai 1.500 orang.
“Saat ini kami memproduksi penutup kepala (balaklava) yang digunakan anggota saat mengenakan helm,” ujarnya.
Wakapolri Dedi Prasetyo saat menyampaikan sambutan Kapolri Jenderal menegaskan para pekerja merupakan tulang punggung sekaligus penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
“Polri senantiasa menjadi mitra strategis untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan produktif,” ujarnya.
Ia juga menekankan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara profesional agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan kegiatan produksi berjalan berkesinambungan.
“Utamakan keselamatan kerja, pelihara komunikasi, dan bangun hubungan industrial yang harmonis sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan produktif,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong penciptaan lapangan kerja melalui iklim usaha yang kondusif.
“Tidak ada premanisme. Saya jamin kepastian hukum dan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kesiapan sumber daya manusia didukung oleh sekolah vokasi dan balai latihan kerja (BLK).
“Hari ini kita membuka kembali industri sektor padat karya sebagai prioritas Provinsi Jawa Tengah, ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Serapan tenaga kerja Jawa Tengah saat ini tertinggi di Pulau Jawa,” ujar Luthfi.
Sebagai informasi, hingga triwulan III 2025, realisasi investasi Jawa Tengah mencapai Rp66,13 triliun atau 84,42 persen dari target tahunan, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 326 ribu orang. Capaian tersebut menegaskan peran sektor industri sebagai motor penciptaan kerja dan penggerak ekonomi daerah.