x

Rapat dengan DPR, Kepala BGN Ungkap Ribuan Orang Menjadi Korban Keracunan MBG

waktu baca 2 menit
Rabu, 1 Okt 2025 11:56 5 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mengungkapkan selama periode Januari-Juli 2025 terdapat 24 kasus keracunan usai menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu disampaikan Dadan dalam rapat kerja (raker) Komisi IX DPR bersama Menkes, Kepala BKKBN RI, Kepala BPOM dengan agenda penanganan kasus/issue program MBG di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

“Dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian,” kata Dadan di ruang rapat Komisi IX DPR.

Sedangkan kata Dadan, pada periode Agustus-September 2025, BGN mencatat terdapat peningkatan kasus keracunan terkait MBG secara drastis dengan total 51 kejadian.

“Sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September), itu ada 51 kasus kejadian,” ungkap Dadan.

Dalam paparannya, Dadan menjelaskan jika dilihat dari sebaran kasus yang terjadi, ia membaginya dalam 3 wilayah. Pada wilayah 1 tercatat ada 1.307 orang yang mengalami gangguan pencernaan.

Untuk wilayah 2 lanjut Dadan, dari yang semula 400 orang, kini mengalami penambahan 147 orang termasuk dengan kasus yang terjadi di Garut, yakni 60 orang. Selanjutnya pada wilayah 3, terdapat 1.003 orang.

Sementara itu, Dadan mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk 2.391 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sepanjang periode Januari-Juli dna 7.621 SPPG pada Agustus-September.

“Terlihat jelas, yaitu periode dari Januari sampai Juli kita berhasil membentuk 2.391 SPPG, sementara dari 1 Agustus sampai 30 September kita berhasil membentuk 7.621 SPPG,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Dadan, dari seluruh kasus keracunan yang terjadi dapat diidentifikasi penyebab keracunan tersebut lantaran sejumlah SPPG tidak menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Nah dengan kejadian-kejadian ini kita bisa lihat bahwa kasus kejadian banyak terjadi di 2 bulan terakhir. Dan ini berkaitan dengan berbagai hal. Dan kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,” pungkasnya.

Post Views6 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    18 hours ago
    18 hours ago
    1 day ago
    1 day ago

    LAINNYA
    x
    x