BANDUNG, todaynews.id – Program cek kesehatan di Kota Bandung masih sepi peminat. Padahal, ini merupakan program Pemerintah Indonesia sebagai bentuk apresiasi ke Warga Negara Indonesia (WNI) yang berulang tahun.
Program cek kesehatan gratis di Kota Bandung ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, deteksi dini dari berbagai penyakit, serta menekan angka kecacatan, dan kematian akibat kondisi medis yang tidak terdeteksi sejak awal.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, sepinya pasien ini mengacu pada standar harian program CKG atau cek kesehatan gratis di Puskesmas yang tidak pernah menyentuh angka 20.
“Sosialisasi sepertinya masih kurang, masih jauh dari yang kami harapkan. Rata-rata dari pelaksanaan kegiatan Selasa dan Jumat pekan kemarin di bawah lima, bahkan (ada) yang tiga, nol juga masih ada,” kata Anhar Hadian kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Anhar mengaku telah menginstruksikan jajaran Puskesmas di Kota Bandung gencar mempromosikan program CKG tersebut. Termasuk diberbagai platform media sosial.
“Saya pikir promosi akan terus kami tingkatkan. Kami sudah minta seluruh puskesmas bikin media promosi di media sosial masing-masing juga menyampaikan ke grup WhatsApp RW, kader, kelurahan, seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu harus dilakukan. Terlebih Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menargetkan 90 persen penduduk di setiap wilayah harus mendapat program CKG.
“Kemarin dalam pertemuan terakhir, Kemenkes mau membuat target 90 persen penduduk dapat mengikuti CKG kalau tidak salah. Maka dari itu saya berharap, keterlibatan para nakes untuk mensosialisasikan program PKG ini,” tegasnya.
Anhar memastikan fasilitas CKG dapat dirasakan seluruh warga tanpa batasan umur. Hanya pemeriksaan dilakukan pada perayaan momen hari ulang tahun.
“Sampai sekarang belum bisa kami kelompokan karena baru satu pekan. Baru dua kali. Kami belum bisa mengindentifikasi mana kelompok yang menonjol,” jelasnya.
Diketahui, program CKG sebagai kado ulang tahun dari Pemerintah Republik Indonesia kepada warganya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit.
Pemeriksaan kesehatan ini mencakup berbagai jenis penyakit yang bisa dicegah melalui deteksi dini. Program ini juga menjawab kebutuhan mendesak terkait tingginya angka kematian akibat penyakit yang seharusnya bisa dicegah.
CKG akan dilaksanakan berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.
CKG ulang tahun dimulai pada 10 Februari 2025 dan melibatkan pemeriksaan untuk anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan di Puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama.
Sementara CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah.
Sedangkan CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan jadwal pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu.
Jenis pemeriksaan dalam CKG sangat bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah.
Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik. (Mohammad)
Caption Foto: Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian di Bandung, Senin (10/2/2025). Foto: Mohammad/todaynews.id