Produksi Minyak Iran Melonjak Tajam di Tengah Sanksi Snapback

TODAYNEWS.ID – Produksi minyak Iran mengalami peningkatan pertumbuhan tahunan sebesar 4,3 juta barel, berkat aliansi baru antara Tiongkok, Rusia, dan Belarus.

Berdasarkan data dari Situs web OilPrice, peningkatan produksi minyak Iran sebesar 4,3 juta barel tahun lalu, ada kaitannya dengan aliansi baru Teheran dengan mitra internasional.

Baca Juga

4 hari  lalu

Dukung Sport Tourism Jakarta, Pemprov DKI Siapkan Fasilitas Terbaik untuk Lomba Lari

7 Azis Arriadh

Melansir Pars Today pada Kamis (11/12/2025), yang merujuk dalam sebuah laporan, bahwa dalam pertemuan baru-baru ini antara Menteri Perminyakan Iran Mohsen Paknejad dan Menteri Energi Belarusia, tengah mengupayakan rencana peningkatan produksi tahun ini.

Seorang pejabat Iran menekankan bahwa Rusia memberikan bantuan di sektor peralatan dan teknologi, dan Tiongkok tetap menjadi pembeli utama minyak Iran berdasarkan perjanjian jangka panjang.

Setelah sanksi snapback, Iran secara aktif mencari mitra baru dari Barat untuk memperkuat industri minyak dan gasnya. Tiongkok dan Rusia dianggap sebagai sekutu utama negara itu; Beijing membeli sebagian besar minyak Tehran meskipun ada sanksi, dan Rusia juga bekerja sama di sektor peralatan dan teknologi.

Baca Juga

6 hari  lalu

Prabowo Minta Menteri ESDM Percepat Pemulihan Energi di Daerah Bencana

10 Dhanis Iswara

Bloomberg juga melaporkan bahwa kilang-kilang independen Tiongkok telah meningkatkan pembelian minyak mentah Iran setelah dikeluarkannya kuota impor baru.

Selain itu, statistik dari Kepler menunjukkan bahwa impor minyak mentah China dari Iran mencapai 1,35 juta barel per hari pada bulan November, level tertinggi sejak Agustus.

Menteri Perminyakan Iran Mohsen Paknejad mengumumkan dalam pertemuan dengan Menteri Energi Belarusia pada hari Senin 8 Desember 2025, Iran terbuka untuk kemitraan internasional di industri minyak dan gas dan menawarkan “peluang investasi emas” di bidang ini.

Pertemuan tersebut menyusul pertemuan antara presiden kedua negara, di mana beberapa perjanjian ditandatangani di berbagai industri. Pertemuan resmi antara presiden Iran dan Belarusia diadakan di Minsk pada 20 Agustus 2025.

Selama kunjungan ini, Presiden Iran Masoud Pezeshkian bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, dan kedua pihak membahas pengembangan hubungan bilateral dan kerja sama bersama.