x

PPATK Diminta Jelaskan soal Informasi Ratusan Penerima Bansos Terlibat Judol

waktu baca 2 menit
Jumat, 11 Jul 2025 19:15 17 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo, meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menjelaskan soal temuan 571 ribu nomor induk kependudukan (NIK) penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi judi online (judol).

“PPATK harus menjelaskan lebih detail lagi kebenaran data tersebut,” kata Rudianto kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

Kata Rudi, PPATK seharusnya tak asal merilis soal temuan tersebut sebelum memvalidasi kebenaran data yang disampaikan ke publik.

“Jangan sampai asal merilis sampai 500 ribu tanpa validasi atau konfirmasi,” ucapnya.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem itu pun menekankan agar PPATK memverifikasi terlebih dahulu dan menyertakan sumber data soal kebenaran informasi ratusan ribu penerima bansos terlibat judol.

“Dibuktikan dulu kebenaran verifikasi data PPATK yang disinyalir ini 500 ribu, data itu sumbernya dari mana,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, membenarkan soal data Kementerian Sosial (Kemensos) yang menyatakan 571 ribu penerima bansos terlibat judi online (judol).

“Jadi kita cocokin NIK-nya, ternyata memang ada NIK yang penerima bansos yang juga menjadi pemain judol ya, itu 500 ribu sekian,” ucapnya usai menghadiri rapat anggaran di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

“NIK bansos yang kami terima dari Pak Mensos, kami cocokin dengan NIK terkait judol gitu. Judol, korupsi sama pembiayaan terorisme,” kata Ivan menambahkan.

Sementara itu, Mensos Saifullah Yusuf, mengatakan terdapat daftar penerima bansos sebanyak 9,7 juta orang diduga terindikasi sebagai pemain judol.

Ia menegaskan akan berkoordinasi dengan PPATK untuk mendalami temuan tersebut, dan tak segan untuk mencoret nama penerima bansos yang dipakai untuk judol.

“Ya kita akan dalami, kita akan lihat apakah benar-benar dimanfaatkan judol oleh penerima manfaat dan pihak lain, itu kita akan dalami,” kata Gus Ipul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Saifullah menyebut bahwa angka 9,7 juta itu setara dengan 2 persen dari seluruh penerima bansos pada tahun 2024, dari satu bank BUMN.

“Karena kita perlu tahu lebih jauh. Makanya kita akan diskusi dengan PPATK, itu kan baru dari satu bank, itu pun tahun 2024,” ucapnya.

Adapun total nilai transaksi judol di kalangan penerima bansos menembus angka Rp957 miliar dengan 7,5 juta transaksi terkait judol.

Post Views18 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x