x

Pesta Rakyat Berujung Maut, Makan Gratis di Pernikahan Anak Gubernur Jabar Memakan Korban

waktu baca 2 menit
Jumat, 18 Jul 2025 23:45 74 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Nuansa kemeriahan saat pesta rakyat dalam rangkaian perayaan pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat, mendadak berubah menjadi duka.

Ribuan orang yang datang ke acara yang digelar pada Jumat siang (18/7/2025) di kawasan Pendopo Garut dan Alun-Alun Babancong itu menelan korban jiwa.

Ribuan orang diduga saling berdesak-desakan yang berakibat menewaskan sedikitnya empat orang.

Pesta rakyat ini sejatinya dirancang sebagai bentuk syukuran atas pernikahan dua tokoh muda penting di Jawa Barat, dengan menghadirkan ragam kuliner khas dari 25 kabupaten/kota se-Jawa Barat yang dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Ribuan warga tumpah ruah sejak pukul 13.00 WIB, menikmati suasana perayaan hingga menjelang sore.

Namun, antusiasme warga yang luar biasa itu tidak diimbangi dengan pengamanan dan manajemen kerumunan yang memadai. Kepadatan pengunjung yang terus meningkat membuat situasi tak terkendali. Sekitar pukul 15.30 WIB, terjadi dorong-dorongan hebat di beberapa titik lokasi tenda makanan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah sumber di lokasi, insiden ini menyebabkan empat orang meninggal dunia. Korban terdiri dari satu anggota kepolisian yang sedang bertugas mengamankan acara, serta tiga warga sipil.

Belum diketahui identitas para korban secara lengkap karena pihak berwenang belum merilis data resmi hingga berita ini diturunkan.

Beberapa warga yang mengalami luka akibat terinjak-injak langsung dilarikan ke RSU dr. Slamet Garut. Petugas medis dan relawan terlihat berjibaku memberikan pertolongan darurat di lokasi sebelum korban dipindahkan ke rumah sakit.

Sementara itu, aparat keamanan dari Polres Garut bersama Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut terus melakukan pendataan korban serta mengatur lalu lintas pengunjung untuk menghindari insiden lanjutan. Garis polisi pun telah dipasang di beberapa area untuk membatasi akses warga.

Hingga Jumat malam, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara maupun dari pemerintah daerah terkait tragedi ini. Pihak keluarga besar kedua mempelai pun belum memberikan keterangan kepada media.

Masyarakat yang sebelumnya datang dengan antusias kini hanya bisa menyaksikan suasana duka yang menyelimuti kawasan pesta. Doa dan ucapan belasungkawa mulai mengalir melalui media sosial, menyuarakan keprihatinan atas peristiwa ini sekaligus menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan acara serupa ke depan.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa euforia perayaan harus dibarengi dengan perencanaan matang dan pengamanan ketat demi keselamatan seluruh warga yang hadir.***

Post Views76 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x