TODAYNEWS.ID – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 Jokowi hendak mematahkan isu yang menyebut hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja.
“Pertemuan keduanya untuk membantah spekulasi dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa hubungan antara presiden ke-7 dan presiden ke-8 sudah tidak baik,” kata Fernando kepada TODAYNEWS, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan penegasan dari keduanya bahwa Prabowo dan Jokowi tak memiliki masalah.
“Sangat wajar kalau tetap membangun komunikasi dan pertemuan,” ucapnya.
Fernando menilai, pertemuan ini juga hendak menegaskan pesan kepada publik bahwa kehadiran Jokowi masih dibutuhkan oleh Prabowo dalam menjalankan roda pemerintahannya.
“Pertemuan tersebut juga ingin menyelesaikan pesan bahwa Prabowo masih memerlukan pertimbangan dan masukan dari Jokowi pada masa kepemimpinannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait isu Prabowo mereshuffle para pejabatnya yang diduga terafiliasi fen Jokowi, menurutnya, hal itu bukan karena sarat kepentingan politis, namun memang Prabowo ingin memaksimalkan kinerja pemerintahannya.
“Reshuffle kabinet beberapa waktu lalu tidak ada niatan untuk menyingkirkan orang-orang Jokowi tetapi murni untuk kepentingan memaksimalkan kinerja pemerintahan Prabowo,” tuturnya.
Lebih jauh, Fernando berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang berupaya untuk merusak hubungan baik antar Jokowi dengan Prabowo.
“Seharusnya kita senang kalau hubungan antara elit bangsa terutama antara mantan presiden atau antara mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat. Presiden tentu memerlukan banyak pihak untuk dimintai pertimbangan dan masukan agar bisa sukses menjalankan pemerintahannya,” imbuhnya.
Tidak ada komentar