x

Perlukah Program MBG Dihapus? Begini Tanggapan Rektor UPI Didi Sukyadi

waktu baca 2 menit
Senin, 6 Okt 2025 18:01 4 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Didi Sukyadi M.A memberi komentar terkait maraknya kasus keracunan siswa usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) dibeberapa daerah di Indonesia.

Menurutnya, program memberi makan bergizi gratis merupakan sebuah program visioner yang digalakkan pemerintah untuk mencetak generasi cerdas dimasa mendatang.

Adapun maraknya kasus keracunan MBG kata Didi, hal itu tidak lantas mengjudge bahwa program tersebut gagal. Apalagi, program MBG baru digulirkan pemerintahan saat ini.

“Kita kan baru pertama melakukan secara masif memberi makan untuk sekian juta siswa kita. Jadi kalau masih ada kekurangan tentu bukan programnya yang dihentikan, tetapi tata kelolanya harus diperbaiki,” katanya.

Ia pun memandang perlu adanya pengawasan lebih ketat dalam pelaksananya, termasuk melibatkan para ahli dan akademisi didalamnya.

“Kita punya banyak ahli, jadi ketika sebuah dapur dibuka, kita lihat ada ngga para ahli yang terlibat di situ? Ahli kesehatan ataupun ahli gizi,” ujarnya.

Lebih jauh kata Rektor, sebagai perguruan tinggi, UPI siap membantu pemerintah dalam pelaksanaan MBG jika diperlukan. Terlebih, UPI memiliki berbagai program studi yang relevan untuk mendukung perbaikan tata kelola MBG, seperti Tata Boga, Gizi, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat.

Selain itu, UPI juga memiliki laboratorium pengolahan makanan dan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya.

“UPI punya Prodi gizi. Kalau memang pemerintah membutuhkan perguruan tinggi, maka perguruan tinggi sebetulnya bisa menjadi supervisor-supervisor program itu,” ujarnya.

Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), pemerintah bisa memanfaatkan peluang tersebut tanpa mengeluarkan biaya.

“Mahasiswa kan punya kewajiban melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dengan program KKN dalam rangka peningkatan layanan MBG yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas misalnya, mahasiswa bisa saja diminta untuk menjadi supervisor, dan itu tidak perlu mengeluarkan biaya karena bagian dari pengabdian,” ungkapnya.

Untuk itu dirinya kembali menegaskan bahwa gagasan MBG merupakan program yang sangat baik dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

Dimana melalui program ini, pemerintah berharap generasi-generasi bangsa ke depan memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Salah satu upaya dalam mencetak generasi cerdas adalah dengan memperhatikan asupan makanan bergizi.

“Pak Presiden kan menginginkan 2045 ini bangsa Indonesia bakal mempunyai bonus demografi, sehingga gagasan (MBG) ini hadir guna melahirkan generasi-generasi terbaik. Jika memang ada kekurangan, maka yang mesti diperbaikinya ialah tata kelolanya bukan programnya yang dihentikan,” pungkasnya. ***

Post Views5 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

10 hours ago
12 hours ago
13 hours ago
16 hours ago

LAINNYA
x
x