TODAYNEWS.ID – Dewan Hakim memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan keadilan dalam setiap penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH). Mereka bukan hanya bertugas menilai secara teknis, tetapi juga memegang amanah spiritual yang besar.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain saat Bimbingan Teknis Dewan Hakim LPTQ Kota Bandung Tahun 2025 di Kamboti Sariater Bandung.
“Tugas dewan hakim memerlukan ilmu, ketelitian, dan keikhlasan. Keputusan mereka bukan sekadar soal nilai, tapi merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini untuk memperkuat kompetensi para dewan hakim, memperdalam kode etik, dan menjaga integritas dalam menegakkan profesionalisme.
“Dalam visi pembangunan Kota Bandung, kami menegaskan komitmen untuk mewujudkan kota yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Nilai keagamaan bukan hanya identitas, tapi menjadi jiwa dari setiap kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Pemkot Bandung, lanjutnya, terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak seperti LPTQ dan Kementerian Agama untuk membentuk generasi Bandung yang Qur’ani, beriman, dan berakhlak mulia.
“Kami berharap para dewan hakim bisa menjadi panutan masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an. Kejujuran, kebenaran, dan keadilan yang mereka pegang akan membangun kepercayaan publik serta memotivasi peserta untuk lebih mencintai Al-Qur’an,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Harian LPTQ Kota Bandung, Mimin Sutisna menyampaikan, bimbingan teknis ini merupakan bagian dari upaya regenerasi dewan hakim.
Mengingat banyak dewan hakim senior bahkan ada yang telah wafat, LPTQ mempersiapkan generasi baru yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan.
“Kami ingin menghadirkan dewan hakim baru yang mumpuni untuk beberapa tahun ke depan. Karena itu, hari ini peserta kami wajibkan mengikuti seluruh rangkaian pembekalan. Ini juga membuka peluang bagi mereka yang ingin menjadi hakim di cabang tilawah maupun tahfidz,” ungkap Mimin.
Menurutnya, kualitas pelaksanaan MTQ Kota Bandung bisa tetap terjaga jika dewan hakim yang bertugas adalah orang-orang yang benar-benar siap dan memahami tugas serta tanggung jawabnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Irwan Nurjaman menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk mempertahankan prestasi Bandung sebagai juara MTQ.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menjaga kualitas pelaksanaan MTQ. Ini bukan hanya soal lomba, tapi juga sarana syiar Islam dan memperkuat nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat,” tegas Irwan.
Ia menuturkan, dewan hakim memegang peran kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap proses penilaian MTQ yang objektif dan adil.
“Integritas, objektivitas, dan transparansi dewan hakim sangat menentukan lahirnya generasi yang berakhlak mulia. Karena itu, pemahaman teknis dan keterampilan mereka harus terus ditingkatkan,” katanya. ***
1 jam lalu
https://shorturl.fm/29N2z