x

Perkuat Ketahanan Keluarga, Pemkot Bandung Genjot Program Keagamaan dan Ekonomi

waktu baca 2 menit
Kamis, 28 Agu 2025 20:00 13 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya memperkuat ketahanan keluarga yang kini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari meningkatnya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, hingga pernikahan dini.

Sejalan dengan hal itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menilai, keluarga harus menjadi pondasi utama pembangunan sosial di masyarakat.

“Kalau pondasi keluarga kuat, maka akan lahir anak-anak yang saleh dan salihah. Keluarga harus menjadi tempat pertama anak mendapatkan pendidikan, nilai, sekaligus ruang bercerita,” ujar Erwin.

Erwin mengungkapkan, berdasarkan data Pengadilan Agama Bandung hingga 26 Agustus 2025, terdapat 5.248 perkara perceraian, dengan 5.180 kasus yang telah diputus dan 3.664 di antaranya sudah terbit akta cerai. Mayoritas perceraian tersebut disebabkan oleh persoalan ekonomi.

“Ini menjadi perhatian khusus Pemkot Bandung. Faktor ekonomi paling dominan meruntuhkan rumah tangga,” jelasnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemkot Bandung meluncurkan berbagai program berbasis ekonomi. Mulai dari pendirian UMKM Center di 30 kecamatan, pelatihan wirausaha, hingga inkubasi bisnis dengan materi digital marketing.

“Kami tidak hanya memberi bantuan langsung, tetapi juga pelatihan agar keluarga bisa mandiri. Setelah terampil, baru kita bantu dengan modal,” papar Erwin.

Selain aspek ekonomi, Pemkot Bandung juga menyiapkan program pendidikan untuk memutus rantai kemiskinan keluarga. Tahun ini, sebanyak 500 anak dari keluarga prasejahtera mendapatkan beasiswa kuliah gratis, dan ditargetkan meningkat menjadi 2.000 orang pada tahun 2026.

“Kalau anak dari keluarga miskin bisa sarjana, itu akan mengangkat derajat keluarganya,” kata Erwin.

Di sisi lain, penguatan akhlak dan nilai agama turut digencarkan. Pemkot Bandung melaksanakan pelatihan dai di kelurahan, gerakan mengaji, program rumah tahfiz, pesantren lansia, hingga pengelolaan sekolah Al-Qur’an.

“Keluarga tidak cukup hanya kuat secara ekonomi, tapi juga harus kuat secara akhlak dan spiritual,” katanya.

Erwin menambahkan, berbagai program sosial juga diperkuat melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Kampung KB, serta peningkatan insentif bagi Posyandu. Program ini menyediakan layanan konseling, edukasi pengasuhan, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.

Lebih jauh, Pemkot Bandung mengedepankan kolaborasi lintas dinas dan membuka ruang bagi komunitas, organisasi keagamaan, hingga masyarakat sipil untuk terlibat.

“Masalah keluarga tidak bisa diselesaikan sendiri. Harus komprehensif, melibatkan banyak pihak, dari pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi,” jelasnya.

Erwin berharap, melalui kombinasi program agama, pendidikan, dan ekonomi, keluarga di Kota Bandung bisa lebih kuat menghadapi tantangan zaman.

“Kalau keluarga kuat, generasi Bandung ke depan juga akan kuat, berkarakter, dan siap memimpin,” pungkasnya. ***

Post Views14 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

14 hours ago
14 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x