TODAYNEWS.ID – Wajah Raflan tampak berbinar saat Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyapanya dengan hangat di rumah sederhana mereka di RW 03 Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
Orang tua Raflan tampak terharu menerima kunjungan tersebut. Sang ibu berulang kali mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan pangan yang diberikan.
“Alhamdulillah, hatur nuhun pisan Pak Wali. Kehadiran bapak sangat berarti untuk anak kami. Semoga bantuan ini membawa kebaikan,” ujarnya dengan suara bergetar.
Menurut Farhan, kunjungan itu bukan sekadar membawa bantuan pangan, tetapi juga menjadi simbol pentingnya data kependudukan yang lengkap agar hak-hak anak penyandang disabilitas seperti Raflan dapat terpenuhi dengan baik.
“Layanan kita sekarang harus berbasis Dukcapil. Makanya layanan di Dukcapil harus excellent. Dari mulai lahir sampai akhir, dari nikah sampai cerai, semuanya harus tercatat lengkap,” ujar Farhan di hadapan Camat Bojongloa Kaler dan Lurah Babakan Asih yang turut mendampingi.
Farhan menyoroti, banyak program pemerintah sering terhambat karena data administrasi warga belum tertib. Ia mencontohkan pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA) bagi Raflan.
“Dengan KIA, nanti akan lebih mudah dapat KTP dan masuk ke DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” ucap Farhan.
Bagi Farhan, kelengkapan data Dukcapil adalah jembatan utama untuk memastikan setiap warga, khususnya kelompok rentan seperti anak disabilitas, tidak terlewat dari bantuan dan layanan publik.
“Kalau data sudah valid, bantuan bisa disalurkan tepat sasaran. Kita tidak ingin ada warga yang tertinggal hanya karena administrasi tidak beres,” tuturnya.
Farhan juga mengingatkan perangkat kewilayahan dan petugas Dukcapil untuk aktif mendampingi warga yang mengalami kesulitan mengurus dokumen kependudukan. Menurutnya, pemerintah harus hadir agar warga merasa dilayani, bukan dipersulit.
“Jangan sampai warga kesulitan mengurus kartu keluarga atau KIA. Kita harus bantu sampai selesai,” tambahnya.
Kehadiran Wali Kota Bandung di rumah Raflan juga menjadi momen untuk mendengarkan keluh kesah keluarga. Ayah Raflan bercerita tentang warung kecil yang dikelola istrinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Farhan menyemangati keluarga agar tetap berdaya dan mengelola usaha kecilnya dengan baik.
Dengan sistem Dukcapil yang baik, hak-hak warga, terutama anak-anak disabilitas seperti Raflan, dapat terpenuhi. Farhan berharap langkah ini menjadikan Bandung kota yang ramah dan adil bagi semua warganya, tanpa terkecuali. ***
Tidak ada komentar