Perangi Penyalahgunaan Narkoba pada Anak dan Perempuan, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

TODAYNEWS.ID – Rendahnya partisipasi masyarakat masih menjadi tantangan utama dalam memberantas penyalahgunaan narkoba, khususnya yang melibatkan anak dan perempuan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BNN Surabaya, Kombes Pol Heru Prasetyo, dalam acara Dialog Bersama Jurnalis pada Senin (25/8).

Baca Juga

2 bulan  lalu

Pegawai Bank di Surabaya Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus KDRT terhadap Istri di Hadapan Anak-anak

183 Pramitha

“Partisipasi aktif masyarakat sangat menentukan. Tanpa itu, upaya pemberantasan akan sulit berhasil,” ujarnya.

Berdasarkan survei terbaru, terdapat dua wilayah di Surabaya yang masuk kategori rawan penyalahgunaan narkoba, yaitu Kelurahan Balongsari di Kecamatan Tandes dan Kelurahan Benowo.

Meski begitu, Heru menegaskan bahwa tidak ada wilayah di Surabaya yang tergolong dalam kategori merah atau sangat berbahaya.

Baca Juga

2 bulan  lalu

Optimalisasi Aset Ciptakan Peluang Besar di Tengah Pemangkasan Dana Transfer Dari Pemerintah Pusat

95 Pramitha

Sebagai langkah pencegahan, kolaborasi antar sektor dinilai sangat penting. Salah satu upaya nyata adalah melalui program Kampung Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Surabaya.

“KAS-RPA ini bisa berupa kampung baca, kampung kreatif, kampung asuh untuk menekan perkawinan anak, hingga kampung sehat yang bebas narkoba,” jelas Relita Wulandari, Kabid PUG-PHA DP3A Surabaya. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyasar 300 sekolah melalui program sosialisasi bersama psikolog dan BNN.

Sementara itu, Direktur Plato Foundation, Gita Amalia, S.Sos., M.Psi, menekankan pentingnya aspek psikologis dalam pencegahan. Menurutnya, kurangnya kasih sayang dan komunikasi dalam keluarga dapat membuat anak mencari pelarian melalui narkoba.

“Anak-anak yang tidak memahami atau tidak mendapatkan love language dari orang tua cenderung mengalami stres dan akhirnya memilih narkoba sebagai pelarian. Dari data Satpol PP, seluruh anak yang terjaring razia menggunakan alkohol atau narkoba,” tegasnya.

Para narasumber sepakat bahwa penanganan penyalahgunaan narkoba harus melibatkan sinergi dari berbagai pihak — aparat hukum, pemerintah, organisasi masyarakat, hingga keluarga. Hanya dengan kolaborasi lintas sektor, pencegahan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

100 Total Count