TODAYNEWS.ID – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas, mengkritisi penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani.
Pasalnya, kata Fernando, pernyataan Purbaya yang menyebut tuntutan 17+8 merupakan suara sebagian kecil rakyat langsung direspons negatif oleh publik.
“Purbaya baru saja dilantik sebagai Presiden Prabowo sebagai Menkeu namun sudah mendapatkan sorotan dari masyarakat karena pernyataannya menganggap kecil masyarakat yang memberikan tuntutan 17+8,” kata Fernando kepada TODAYNEWS, Rabu (10/9/2025).
Meski Purbaya telah meminta maaf secara resmi kepada publik, menurutnya Prabowo tetap harus mengevaluasi Purbaya.
“Walaupun baru dilantik, sebaiknya Prabowo Subianto untuk tetap melakukan evaluasi terhadap Purbaya terkait kelayakannya menduduki posisi tersebut,” ujarnya.
Selain itu, kata Fernando meski Presiden Prabowo menaruh harapan besar terhadap Purbaya untuk bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi.
Namun, menurutnya Indonesia tak kekurangan stok orang-orang pintar untuk bisa memimpin Kementerian tersebut.
“Masih ada beberapa ekonom seperti Tom Lembong atau Dipo Satria Ramli yang merupakan anak dari Rizal Ramli,” pungkasnya.
Tidak ada komentar