TODAYNEWS.ID – Pengamat Politik Citra Institute, Efriza, menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kini sedang melemahkan posisinya dalam kancah perpolitikan nasional lantaran telah mengkultuskan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai partai Jokowisme.
Menurutnya pernyataan pendiri PSI Jeffrie Giovanni, pada saat pembukaan Kongres menunjukkan bahwa partai ini akan bubar jika tidak mendapatkan “darah” Jokowi, yang artinya jika tak ada Jokowi maka PSI tak akan diperhitungkan dalam peta perpolitikan di Indonesia.
“PSI menjadikan Jokowi sebagai seolah ideologi berupa “Jokowisme”. Slogan PSI dengan wajah partai modern, partai anak muda, malah semakin ditinggalkan yang ada sekarang adalah PSI sebagai partainya Jokowi dan keluarganya,” kata Efriza, Senin (121/7/2025).
Efriza menilai, pernyataan Jeffrie Giovanni adalah sebuah fakta miris, lantaran ideologi PSI telah berubah dari semangat tujuan awal sejak partai ini didirikan.
“Karena ternyata partai ini dibentuk bukan berdasarkan semangat bersama antar kader untuk membangun negeri karena nyatanya fakta dari Jeffrie dulu dan sekarang semakin menegaskan partai ini partai terlemah,” ujarnya.
“Karena dasar mendirikan partai maupun pengelolaan partai hanya terpusat kepada Jokowi dan keluarganya saja, bahkan diungkapkan jika Pemilu 2024 tak dapat Jokowi atau darah Jokowi maka PSI tenggelam, ini miris, dan bisa dinilai sedikit mengecewakan publik ya atas fakta tersebut,” tambahnya.
Fatalnya, PSI yang disebut-sebut sebagai Partai Politik modern kata Efriza, justru dibantah langsung oleh pendirinya.
“Pernyataan PSI sebagai partai modern malah seolah dibantah langsung dari pernyataan Jeffrie Giovanni,” pungkasnya.
Tidak ada komentar