x

Pemprov Luncurkan Modernisasi Pembayaran Bus Trans jateng

waktu baca 2 menit
Sabtu, 20 Sep 2025 11:01 6 Yunita

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan modernisasi pembayaran tiket moda transportasi bus Trans Jateng. Hal ini dilakukan guna mempermudah layanan masyarakat.

Modernisasi itu dilakukan dengan digitalisasi pembayaran tiket. Jadi, penumpang bus Trans Jateng dapat membeli dan membayar tiket dengan tunai dan non-tunai.

Pembayaran non tunai bisa dilakukan melalui kanal pembayaran Qris, aplikasi Si Anteng (ASTRAPAY), Kartu Multi Trip (KMT), E-Money (Mandiri), Tap Cash (BNI), Brizzi (BRI) dan Flazz (BCA).

“Kita launching beberapa kartu, termasuk yang dari KAI bisa digunakan untuk Trans Jateng,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Modernisasi dan digitalisasi pembayaran tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang mudah bagi masyarakat. Sekaligus meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Luthfi mengatakan selain pembayaran tiket, modernisasi Trans Jateng tersebut juga mencakup dari sisi armada bus, pengelola, sistem, maupun halte. Termasuk integrasi jaringan dengan mewujudkan konektivitas bus Trans Jateng dengan bus Trans milik pemerintah kabupaten/kota.

Sejak diluncurkan tahun 2017 lalu, Trans Jateng sudah beroperasi di tujuh koridor dan melayani 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Di antaranya Koridor Semarang–Bawen, Purwokerto–Purbalingga, Semarang–Kendal, Kutoarjo–Borobudur, Solo–Sumberlawang, Semarang–Grobogan, dan Solo–Sukoharjo–Wonogiri. Ketujuh koridor itu mampu melayani 26.965 penumpang per hari.

“Trans Jateng akan kita kembangkan di antaranya mungkin nanti di Batang, Magelang, Jepara-Kudus, dan Banyumas. Semuanya untuk memperpanjang jangkauan, mungkin ada penambahan kendaraan yang kita lakukan, sehingga transportasi di wilayah kita lebih mudah,” jelasnya.

Luthfi juga mendorong konektivitas wilayah guna mendukung pemerataan ekonomi dan pembangunan daerah.

Beberapa program prioritas bidang perhubungan antara lain mendorong pengembangan pelabuhan Tanjung Emas, pengusulan Pelabuhan Kendal yang semula Pelabuhan Pengumpan Regional menjadi dermaga atau bagian dari Pelabuhan Tanjung Emas.

Selanjutnya, optimalisasi bandara perintis di Jawa Tengah melalui pemanfaatan Bandara Dewadaru-Karimunjawa, Bandara Ngloram (Blora), dan Bandara Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).

Dari segi infrastruktur, juga ada peningkatan kualitas jalan provinsi dengan lebar 7 meter termasuk penyelenggaraan penerangan jalan umum (PJU) di jalan provinsi.

Kemudian mendorong revitalisasi jalur kereta api melalui fasilitasi dan koordinasi reaktivasi jalur non aktif strategis, yaitu: Semarang – Rembang; Semarang – Magelang – Jogja; Purwokerto – Wonosobo.

Pemprov Jateng juga mengusulkan perpanjangan layanan KA Komuter Kedungsepur yang sebelumnya lintas Poncol – Ngrombo menjadi Weleri – Ngrombo, serta perpanjangan elektrifikasi KRL Solo – Jogja sampai Stasiun Kutoarjo Purworejo, serta perpanjangan layanan KA Pramex sampai dengan Kebumen (semula Jogja – Kutoarjo).

Post Views7 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    15 hours ago
    15 hours ago
    16 hours ago
    19 hours ago

    LAINNYA
    x
    x