x

Pemprov Jateng Pulihkan 512 Hektar Lahan Pertanian di Demak

waktu baca 3 menit
Rabu, 27 Agu 2025 20:02 21 Yunita

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama stakeholder terkait berhasil melakukan pemulihan lahan pertanian di Kabupaten Demak seluas 512 hektar. Lahan yang sebelumnya sering terendam banjir tersebut, kini bisa ditanami kembali.

Ratusan hektar lahan pertanian tersebut tepatnya berada di Desa Dukun, Klitih, Pidodo, dan Kedunguter, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Pemulihan itu dilakukan melalui upaya program normalisasi sungai dan irigasi daerah setempat.

Salah satu petani di Desa Dukun, Rifan menyampaikan terimakasih karena areal persawahan di desanya kembali bisa ditanami, setelah sebelumnya mangkrak beberapa musim tanam karena banjir.

“Terimakasih sudah dibantu normalisasi (sungai),” katanya di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dalam acara Wiwitan Tandur Pari bertema ‘Sinergi Penanganan Sawah Terdampak Banjir untuk Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Demak’, di Desa Dukun, Kecamatan Karengtengah, Rabu (27/8/2025).

Dia juga meminta, agar normalisasi aliran irigasi juga diperluas di wilayah tetangga seperti Desa Dukun Lor. Termasuk memperbaiki pintu air, dan betonisasi jalan sepanjang 700 meter.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin mengatakan, upaya bersama dalam pemulihan lahan pertanian itu membuahkan hasil. pada 3 Juli 2025 lalu, dia menyaksikan sendiri pengerjaan normalisasi aliran Sungai Pelayaran kurang lebih sepanjang 300 meter. Di mana Sungai Pelayaran itu menjadi penghubung antara aliran irigasi yang melintasi areal persawahan.

“Pada 3 Juli 2025 lalu saya kesini. Luasan tanah total sekitar 512 hektar masih terendam air, Alhamdulillah saat ini sudah kering dan sudah bisa ditanam lagi,” ujarnya.

Taj Yasin mengatakan, Kabupaten Demak merupakan wilayah penyumbang komoditas padi nomor tiga di Jateng. Akan tetapi peringkatnya turun menjadi nomor lima, karena ada lahannya yang terkena banjir. Oleh karenanya, produktivitasnya perlu digenjot lagi guna mempertahankan Jateng sebagai penumpu pangan nasional.

“Tidak hanya di Kecamatan Karangtengah, tetapi kami juga melihat keseluruhan di Kabupaten Demak. Mana potensi yang bisa kita kembangkan lagi, kita kembalikan lagi, kita tanam lagi,” ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Defransisco Dasilva Tavares, mengatakan, Kabupaten Demak merupakan salah satu sentra produksi padi utama di Jateng, dengan kontribusi terhadap produksi provinsi sebesar 8,89%. Khusus di Kecamatan Karangtengah, lanjut dia, merupakan salah satu sentra penghasil produksi padi di Kabupaten Demak dengan capaian luas tanam seluas 4.951 hektar.

Namun, banjir yang terjadi di wilayah tersebut menyebabkan kerusakan dan genangan lahan sawah seluas 512 hektare. Tak pelak, banjir tersebut menimbulkan kerugian yang mencapai Rp18 miliar per musim tanam.

Kalkulasinya, bila produktivitas panen gabah kering 5,6 ton per hektar, lalu dikalikan 512 hektare, maka potensi kehilangan produksi padi sebanyak 2.867,2 ton dalam satu musim tanam.

“Setara dengan Rp 18.636.800.000, dengan asumsi harga gabah Rp6.500 per kilogram,” katanya.

Defransisco berharap, pemulihan lahan pertanian di daerah teresebut bisa kembali menggenjot produktifitas padi di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, pemulihan lahan pertanian itu merupakan kerja kolaborasi yang melibatkan lintas pihak, di antaranya Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PUBMCK), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jateng-DIY, Pemadam Kebakaran, PT Corin Mulia, PT NBI, hingga PT Djarum, dan lainnya.

Post Views22 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

18 hours ago
18 hours ago
1 day ago
2 days ago

LAINNYA
x
x