TODAYNEWS.ID – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyalurkan sejumlah program bantuan sosial dan pengendalian harga pangan di Balai Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat.
Program tersebut meliputi penyerahan Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), pemberian Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), pelayanan kesehatan dokter spesialis keliling (Speling), serta pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Seluruh rangkaian kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, memperluas akses layanan dasar, dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam agenda tersebut, Pemprov Jateng menyerahkan bantuan KUBE senilai Rp20 juta kepada satu kelompok usaha di Kelurahan Krobokan yang beranggotakan 10 orang.
Bantuan ini diberikan sebagai stimulan untuk pengembangan usaha ekonomi produktif sekaligus memfasilitasi pendampingan dan peningkatan keterampilan masyarakat agar lebih mandiri secara ekonomi.
Selain dukungan terhadap usaha warga, Kelurahan Krobokan juga menerima bantuan 1 ton beras dari CPPD yang diperuntukkan bagi 100 keluarga miskin. Masing-masing keluarga mendapatkan 10 kilogram beras sebagai upaya antisipatif menghadapi kerawanan pangan serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi hingga akhir tahun.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ahmad Luthfi juga meninjau program Speling yang digabung dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di lokasi tersebut. Program kesehatan keliling ini tidak hanya menyasar masyarakat dewasa tetapi juga anak-anak usia dini. Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Hingga 5 Desember 2025, Program telah dilaksanakan sebanyak 814 kali di 748 desa se Jawa Tengah, dengan sasaran lebih dari 81 ribu warga.
“Yang kita lakukan hari ini adalah memastikan kebutuhan dasar kesehatan masyarakat terpenuhi. Anak-anak PAUD bisa dideteksi sejak dini, misalnya kondisi mata atau kemampuan motorik. Untuk masyarakat dewasa, kita siapkan juga layanan kesehatan jiwa dan lainnya,” ujar Luthfi.
Ia menambahkan, perhatian terhadap kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terlebih menjelang masa Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, dalam upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, Pemprov Jateng menggelar Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Krobokan. Pada kegiatan ini, disediakan berbagai komoditas pangan dengan harga terjangkau, mulai dari beras, telur, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, hingga bawang putih.
Total subsidi yang digelontorkan pada program GPM ini mencapai Rp86,5 juta. GPM menjadi langkah penting untuk menekan inflasi, sekaligus membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau.
Pada Desember 2025 ini, dalam rangka HKBN Nataru, Pemprov Jateng juga menyalurkan subsidi pangan ke 39 kecamatan yang akses pangannya terbatas, khususnya di wilayah pinggiran dan daerah terpencil. Total subsidi yang disalurkan meliputi: beras (195 ton), gula pasir (39 ton), minyak goreng (39.000 liter), telur (19,5 ton), bawang merah (9,75 ton).