Kepala Bidang Jalur Hijau Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Herlina Merinda, memimpin apel penopingan serentak di Posko Pohon Tumbang, Jalan Aipda KS Tubun, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025). Kegiatan ini diikuti petugas dari lima wilayah kota administrasi sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dan potensi angin kencang. (Foto: Dok. Distamhut DKI Jakarta)TODAYNEWS.ID – Sebagai langkah antisipatif menghadapi puncak musim penghujan dan potensi angin kencang hingga Desember 2025, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta menggelar apel penopingan serentak di Posko Pohon Tumbang, Jalan Aipda KS Tubun, Jakarta Pusat, pada Minggu (9/11).
Apel ini dipimpin langsung oleh Herlina Merinda, Kepala Bidang Jalur Hijau Distamhut DKI Jakarta. Momentum tersebut menjadi ajang memperkuat sinergi dengan unsur kewilayahan dan perangkat daerah lain agar penanganan darurat akibat cuaca ekstrem dapat berlangsung cepat dan terpadu.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan dan angin kencang di wilayah Jakarta diprediksi meningkat hingga akhir tahun. Karena itu, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel, sarana, dan prasarana menghadapi potensi cuaca ekstrem.
“Kegiatan penopingan serentak ini merupakan upaya nyata untuk meminimalisir potensi bahaya pohon tumbang di tengah kondisi cuaca ekstrem. Kami memastikan seluruh jajaran, mulai dari tingkat dinas hingga kecamatan, siap siaga di lapangan dengan peralatan yang memadai,” ujar Herlina.
Distamhut DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Jakarta yang hijau, aman, dan tangguh terhadap perubahan iklim. Penopingan serentak tidak hanya berfokus pada keselamatan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga ekosistem perkotaan yang berkelanjutan.
Pemprov DKI Jakarta pun terus menjalankan program peremajaan pohon di titik-titik rawan. Pohon yang sudah tidak sehat atau berisiko tumbang akan diganti dengan jenis pohon yang lebih kuat, adaptif, dan sesuai dengan kondisi media tanam serta lebar area tajuk.
Selain itu, identifikasi dan evaluasi kondisi kesehatan pohon juga terus dilakukan. Pemeriksaan mencakup sistem perakaran, kerapatan tajuk, hingga struktur cabang untuk menentukan langkah tepat, apakah perlu dilakukan penopingan, perawatan, atau penggantian dengan pohon baru.
Kegiatan penopingan dan peremajaan pohon ini dilaksanakan secara serentak di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta. Sebanyak 880 personel dari 44 kecamatan, 5 suku dinas, dan tingkat dinas dikerahkan. Distamhut menyiapkan beragam peralatan, termasuk 156 unit chainsaw, 69 truk angkut sampah, 15 mobil tangga, 13 mobil crane, serta 20 motor trail untuk patroli cepat di area yang sulit dijangkau.
Adapun titik penopingan strategis meliputi:
Pemeliharaan dan pengelolaan pohon secara rutin menjadi salah satu pilar utama program #JagaJakarta, gerakan untuk mewujudkan kota yang berketahanan terhadap cuaca ekstrem, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh warga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di area dengan pepohonan besar ketika terjadi hujan deras dan angin kencang. Kami akan terus melakukan pemantauan 24 jam melalui posko dan tim siaga di setiap wilayah,” pungkas Herlina.