Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese. Foto: Pars TodayTODAYNEWS.ID – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa genosida terhadap warga Palestina di Gaza oleh militer Rezim Zionis Israel masih terus berlanjut.
Melansir Pars Today pada Kamis (6/11/2025), dalam laporan terbaru yang diterbitkan oleh, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina Francesca Albanese, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah digambarkan sebagai “genosida yang nyata”.
Albanese menekankan bahwa Israel, telah mengabaikan perjanjian gencatan senjata dan terus membunuh, menggusur, dan membuat rakyat Palestina kelaparan.
Laporan ini tidak hanya merujuk pada dimensi militer dari serangan tersebut, tetapi juga membahas penggunaan kekerasan seksual, penghancuran fasilitas medis, dan pemenjaraan ribuan warga Palestina.
Albanese menyatakan bahwa lebih dari 200 warga Palestina telah gugur sejak gencatan senjata diumumkan, yang menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap perjanjian internasional.
Pelapor khusus PBB itu juga menganggap negara-negara pendukung Israel terlibat dalam genosida ini dan menuntut pertanggungjawaban mereka atas penyediaan senjata dan dukungan politik kepada rezim ini.
Di bagian lain dalam laporannya, disebutkan pula penghancuran yang disengaja terhadap pusat-pusat medis dan rumah sakit. “Misalnya, serangan langsung terhadap bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Basma menyebabkan hilangnya ribuan janin Palestina”.
Tindakan ini pun ditafsirkan oleh pengamat internasional sebagai upaya untuk mencegah kelangsungan generasi Palestina.
Selain kejahatan-kejahatan ini, lebih dari 10.000 warga Palestina masih ditahan di penjara-penjara Israel, sementara para tahanan Israel telah kembali ke rumah mereka.
Diskriminasi yang mencolok dalam perlakuan terhadap tahanan ini merupakan bagian dari sistem apartheid yang telah diserukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk diakhiri.
Albanese juga mengatakan tentang perlakuan Israel terhadap warga Palestina, dengan menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata untuk mengintimidasi dan menyiksa warga Palestina.
Menanggapi pelanggaran berulang gencatan senjata Gaza oleh rezim Zionis, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menekankan perlunya mematuhi gencatan senjata dan menciptakan jalur politik untuk mengakhiri pendudukan dan mewujudkan hak rakyat Palestina dalam menentukan nasib sendiri.
“Saya pribadi sangat prihatin dengan pelanggaran gencatan senjata yang berkelanjutan di Jalur Gaza,” kata Guterres.
Peringatan serius dari PBB tentang berlanjutnya genosida warga Palestina di Jalur Gaza oleh tentara rezim Zionis, serta serangan berkelanjutan telah menunjukkan sifat kriminal rezim tersebut, yang ingin terus membunuh rakyat Gaza, bahkan setelah gencatan senjata diumumkan.
Terlepas dari peringatan-peringatan ini, respons komunitas internasional juga dipandang masih lemah dan tidak memadai. Sudah pasti bahwa kelanjutan kejahatan Israel di Jalur Gaza tidak akan mungkin terjadi bila tanpa lampu hijau dari Amerika Serikat (AS).