x

Nomor Hotline LBH Bandung Diretas dan Diteror Saat Kawal Demo Tolak UU TNI 

waktu baca 2 menit
Minggu, 23 Mar 2025 19:39 152 Gibran Negus

TODAYNEWS.id – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung Jawa Barat mengaku mendapat dugaan aksi teror dan peretasan melalui nomor hotline pengaduan pesan singkat dari orang yang tak dikenal.

Dalam keteranganya, Direktur LBH Bandung, Heri Pramono menyebut sejak nomor hotline pengaduan telah dibuka, cukup banyak pesan misterius yang masuk ke kontak tersebut usai aksi unjuk rasa.

Sosok yang akrab disapa Heri itu mengungkapkan, bahwa aksi teror tersebut berupa pesan ancaman, spam dan link-link misterius yang diduga berisi pesan mengancam.

“Dapat gangguan ya, scamming, spamming, terutama spam berapa kode-kode. Tautan yang tidak kenal. Tadi pagi, itu mengganggu ya. Enggak sampai diambil alih tapi,” kata Heri, dikutip Minggu (23/3/2025).

Sebelumnya, LBH Bandung, Jawa Barat mencatat sebanyak 25 orang menjadi korban kekerasan aparat saat melakukan aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang TNI di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dihimpun, 25 orang itu mengalami luka-luka akibat kekerasan yang dilakukan aparat saat mengawal aksi unjuk rasa.

Heri Pramono menyebut data itu masih bersifat sementara yang diambil berdasarkan laporan masyarakat ke nomor aduan.

Heri menuturkan, sebelum hari H aksi unjuk rasa pihaknya memang telah mensosialisasikan nomor aduan dalam rangka menghimpun masyarkat yang hendak mendapat tindakan kekerasan saat berjalan aksi unjuk rasa tersebut.

Heri menerangkan, saat kejadian, para korban yang mengalami luka luka kemudian langsung dilarikan ke Universitas Pasundan untuk menjalani perawatan.

“Untuk korban kekerasan berdasarkan kemarin yang dievakuasi di Unpas itu ada 25 orang,” terang Heri.

Heri mengecam dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa.

Sebab, menurut Heri, aksi unjuk rasa atau protes merupakan suatu gerakan yang konstitusional dan dilindungi oleh undang-undang.

Ia menekankan, korban itu tidak menutup kemungkinan bertambah seiring dengan laporan yang telah masuk ke dalam nomor aduan.

Heri menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya pendataan terhadap potensi adanya korban- korban lain yang mengalami juga kekerasan aparat.

“Cuma hanya dampak luka-luka akibat kekerasan aparat. Sejauh ini belum ada yang dirawat,” tandas Heri. (GIB)

Post Views153 Total Count
LAINNYA
x