Jakarta, todaynews.id – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto memposting momen buka puasa bersama dengan mantan istrinya, Titiek Soeharto dan anak tunggalnya Ragowo Hediprasetyo atau akrab disapa Didit Prabowo, Minggu (2/3/2025).
Adapun momen buka puasa bersama itu telah diunggah di akun Instagram milik pribadinya yakni @prabowo.
Dalam postingannya foto itu, Prabowo nampak duduk berhadapan dengan Titiek mengenakan kemeja berwarna biru. Sementara itu, Didit juga nampak mengenakan kemeja biru dan kaos putih di dalamnya duduk disamping Titiek.
Dalam momen itu, Titik yang saat ini menjabat Ketua Komisi IV DPR RI itu nampak mengenakan baju dengan corak warna-warni dan sepasang anting di telinganya.
“Selamat berbuka puasa,” tulis Prabowo dalam postingan foto di akun Instagram pribadinya.
Pantauan todaynews.id pada Senin (3/3/2025) pukul 01.40 postingan itu berhasil mendapat 782.000 like dan mengundang 15.200 komentar positif dari para netizen.
Belasan ribu netizen itu meninggalkan komentar ucapan selamat berbuka dan juga nampak memberikan doa serta dukungan terhadap Presiden Prabowo beserta keluarga.
Sebagai informasi, mantan istri Presiden Prabowo, Titiek Soeharto merupakan anak ke empat dari Presiden ke 2 RI Soeharto. Kisah asmara Prabowo dan Titiek timbul ketika Titiek telah menjadi murid Sumitro Djojohadikusumo, ayah kandung Prabowo.
Keduanya kemudian sepakat menjalin asmara. Adapun Prabowo dan Titiek resmi menikah di bulan Mei 1983.
Saat itu, Prabowo masih aktif bertugas menjadi perwira TNI sementara Titiek masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Indonesia (UI).
Kemudian dari pernikahannya, Prabowo dan Titiek telah dikaruniai putra semata wayang yaitu Ragowo Hediprasetyo atau akrab disapa Didit Prabowo, 22 Maret 1984.
Namun cinta Prabowo dan Titiek telah pupus ditengah jalan setelah muncul isu politik berujung kekacauan di Mei 1998.
Perceraian pasangan itu disinyalir dipicu hubungan keluarga yang memburuk imbas keadaan politik yang cukup mencekam saat itu, berujung Prabowo dituding berkhianat terhadap Soeharto di masa akhir jabatannya yaitu pada kerusuhan 1998. (GIB)