x

Menlu Iran Tegaskan Tak Akan Berkompromi Terhadap Kedaulatan, Hak dan Keamanan

waktu baca 3 menit
Jumat, 26 Sep 2025 23:55 1 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan upaya Troika (Inggris, Prancis, dan Jerman) untuk memicu mekanisme snapback sebagai tindakan yang tidak berdasar hukum dan merusak secara politis.

“Tindakan Troika Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) dalam upaya mengaktifkan mekanisme penerapan kembali sanksi secara otomatis (snapback) akan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada reputasi dan kredibilitas internasional Eropa,” kata Araghchi, dikutip Jumat (26/9/2025).

Sebagai informasi, pada 9 September 2025, Iran menandatangani perjanjian baru dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), sebuah kesepakatan yang dicapai melalui mediasi Mesir. Perjanjian ini merupakan babak baru dalam upaya diplomatik Iran untuk menyelesaikan masalah terkait aktivitas nuklir damainya.

Adapun perjanjian ini untuk melindungi kedaulatan nasional dan hak-hak asasi Iran yang tidak dapat dicabut, sekaligus mempertahankan kerja sama dengan Badan tersebut berdasarkan kerangka kerja yang disepakati.

Atas dasar itu, Araghchi menegaskan bahwa Republik Islam Iran tidak akan pernah berkompromi pada hal kedaulatan, hak, ataupun terkait keamanan.

“Iran tidak akan pernah berkompromi atas kedaulatan, hak, atau keamanannya. Oleh karena itu, perjanjian ini akan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang berjudul “Mewajibkan Pemerintah untuk Menangguhkan Kerja Sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional” yang diadopsi oleh Majelis Permusyawaratan Islam (Parlemen Iran) dan dalam kerangka Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Republik Islam Iran,” paparnya.

Ia menjelaskan bahwa mekanisme ini awalnya dirancang sebagai tindakan hukuman atas ketidakpatuhan terhadap kewajiban utama berdasarkan perjanjian nuklir 2015 yang ditandatangani antara Iran, Troika Eropa, Amerika Serikat, China, dan Rusia, namun kekinian telah disalahgunakan.

“Sebagaimana ditegaskan kembali dalam surat bersama yang diajukan oleh Republik Islam Iran, Tiongkok, dan Rusia, upaya Troika Eropa untuk memicu mekanisme snapback tidak memiliki dasar hukum dan sah serta merusak secara politis,” tegasnya.

Lebih lanjut, Menlu Iran itu menegaskan bahwa negara-negara yang gagal memenuhi komitmennya tidak pantas mendapatkan manfaat dari perjanjian tersebut.

“Negara-negara yang gagal memenuhi komitmen mereka sendiri tidak berhak mendapatkan manfaat dari perjanjian yang telah mereka langgar,” tegasnya.

“Tidak ada tindakan yang dapat mengabaikan rangkaian peristiwa yang memaksa Iran untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang sah berdasarkan perjanjian nuklir,” tambahnya.

Lebih jauh, kata Araghchi, dengan mengambil langkah ini, Troika Eropa telah sangat membahayakan posisi dan kredibilitas internasional Eropa.

“Dalam upaya ini, ketiga negara Eropa tersebut tidak hanya akan gagal mencapai tujuan mereka, tetapi juga akan dikucilkan dari proses diplomatik di masa mendatang,” tuturnya.

Untuk itu, Menlu Iran, menegaskan bahwa perjanjian ini hanya akan tetap berlaku selama tidak ada tindakan permusuhan yang dilakukan terhadap Iran, termasuk pemulihan resolusi Dewan Keamanan yang telah dibatalkan.

“Jika tidak, Iran akan menganggap komitmen praktisnya batal demi hukum,” pungkasnya.

Post Views2 Total Count

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

16 hours ago
1 day ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x