JAKARTA, todaynew.id – PT Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad) menyebut bakal segera launching ‘Maung Garuda’ yang akan digunakan sebagai kendaraan dinas jajaran Menteri di Kabinet Merah Putih (KMP).
Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Sigit Santosa mengaku pihaknya saat ini masih terus mendorong produksi ‘Maung Garuda’ untuk ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
“Sudah disiapkan mass production untuk yang Garuda version. Jadi versi Garuda sudah kita siapkan. Dalam waktu dekat, inilah kita segera launching,” ungkap Sigit dikutip, Sabtu (1/3/2025).
Disisi lain Sigit mengaku saat ini masih membangun koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah soal keseluruhan jumlah total unit yang nantinya akan dibutuhkan.
Hal itu dilakukan, tutur Sigit agar pihaknya dapat menyiapkan teknis kebutuhan suku cadang termasuk mesin hingga komponen lainya.
“Kita tinggal nunggu koordinasi antar kementerian, kebutuhan totalnya berapa, sehingga kami bisa menyiapkan supply chain-nya,” tuturnya.
Sigit menuturkan, data mengenai keseluruhan jumlah total yang dibutuhkan itu diperlukan karena PT Pindad jumlah produksi saat ini juga masih ditentukan tergantung pesanan bukan menyediakan stok.
Meski begitu, Sigit memastikan pihaknya sudah mengatur skema pencegahan kendala di produksi mobil Maung Garuda untuk jajaran seluruh menteri di KMP.
“Karena kita just in time. Jadi kita tidak nyetok. Jadi hari ini berapa, rata-rata kita mungkin sekitar 15 per hari. Tapi nanti pada saat kita sudah full speed 30, 40, 50 juga bisa. Kalau sudah just in time, tidak ada masalah,” beber Sigit.
Selain itu, Sigit juga menuturkan, mengenai potensi besar produksi mobil Maung Garuda itu nantinya akan dijual atau dipasarkan ke masyarakat sipil.
Sigit menambahkan, selain fokus produksi kendaraan dinas Menteri Pindad saat ini juga sedang fokus mengurus surat sertifikat layak jalan diterbitkan Balai Pengujian Layak Jalan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPSJSKB) Kementerian Perhubungan.
“Kita juga lagi proses sertifikasi sipil di Kemenhub. Doakan tidak ada masalah, kita tahap satu sudah, tidak ada masalah. Ini tahap mass production-nya harusnya tidak ada masalah,” ujar Sigit.
“Yang prototipenya sudah kita pernah ujikan pada tahun lalu, Juni tahun lalu, tidak ada masalah. Ini yang mass production harusnya kita sertifikasi,” tutup Sigit. (GIB)