x

Masih Rendah, Komisi X Dorong Pemerintah Tingkatkan Literasi Nasional

waktu baca 2 menit
Rabu, 30 Jul 2025 16:12 34 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, menyoroti rendahnya tingkat literasi di Indonesia, sebagaimana hasil survei yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Fikri mengatakan, perlunya sinergi antar kementerian dan keterlibatan semua pihak merupakan kunci utama untuk meningkatkan tingkat literasi secara nasional.

“Kita harus berlapang dada bahwa ketika OECD survei pada 2022, kita berada di peringkat 60 dari 61 negara. Lalu, pada 2023, kita naik sedikit ke peringkat 70 dari 74 negara,” ujar Fikri kepada wartawan, dikutip Rabu (30/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa meskipun survei OECD hanya mengukur usia 15 tahun, data tersebut dapat menjadi alat evaluasi untuk melihat kondisi literasi di Indonesia.

Fikri menambahkan, data yang disodorkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menunjukkan bahwa provinsi tersebut masih mengkhawatirkan dari sisi literasi, numerasi, dan sains.

“Jawa Tengah sebagai miniatur Indonesia masih mengkhawatirkan,” tegas legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan Jateng IX itu.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Fikri mengusulkan adanya sinergi yang kuat antara berbagai lembaga pemerintah seperti membentuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dengan izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Namun, yang merawat TBM tersebut adalah Perpustakaan Nasional. “Sekarang ada tambahan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, tetapi itu pun sentuhannya sedikit sekali,” keluhnya.

Fikri melihat, program literasi akan berjalan efektif jika pemerintah bersinergi secara menyeluruh dan melibatkan masyarakat.

“Faktanya, yang bergerak (meningkatkan literasi) banyak adalah masyarakat. Kalau kemudian pemerintah tidak peduli, tidak menyentuh, tidak mengajak diskusi dengan mereka, maka menjadi tidak relevan program-program pemerintah,” imbuh penulis buku “Darurat Literasi Indonesia: Urgensi Reformulasi Sinergi dan Kolaborasi” ini.

Oleh karena itu, Fikri mendorong agar ada koordinasi yang lebih baik antar kementerian, agar tercipta progres yang signifikan dalam peningkatan literasi.

“Bagaimana caranya supaya bersinergi satu dengan yang lain untuk meningkatkan tingkat literasi kita secara nasional,” pungkasnya.

Post Views35 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    4 hours ago
    4 hours ago
    23 hours ago
    23 hours ago

    LAINNYA
    x