Mahfud MD Ungkap Kesalahan Dirdik Jampidsus Kejagung Terkait Status Nadiem
Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD. Foto: Dok. PribadiTODAYNEWS.ID – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD, angkat bicara terkait penetapan tersangka mantan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim (NAM) Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Mahfud menilai pengumuman tersangka oleh Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, ada kekeliruan terkait status kementerian Nadiem saat itu.
“Saat mengumumkan NAM sebagai tersangka Korupsi, Dirdik Nurcahyo dari Kejagung menyebut Jabatan NAM di bulan Februari 2020 adalah Mendikbudristek,” kata Mahfud dalam akun sosial media X miliknya, dikutip Jumat (5/9/2025).
Menurut Mahfud, Kejagung harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi tersebut, pasalnya saat itu Nadiem masih menjadi Mendikbud dan belum Mendikbudristek.
“Harus cermat, saat itu NAM adalah Mendikbud, belum Mendikbudristek. Hati-hati dalam dakwaan nanti, subjectum litis bisa dieksepsi lho,” imbuhnya.
Seperti diketahui, kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan terus ditelusuri Kejaksaan Agung. Lembaga itu kini menetapkan mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, sebagai tersangka baru.
“Telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM,” kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna dalam jumpa pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025). Pernyataan tersebut menjadi penegasan bahwa Nadiem resmi masuk dalam daftar tersangka.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, menjelaskan alasan penetapan itu. Ia menegaskan penyidik sudah menemukan cukup bukti untuk menyeret Nadiem.
“Berdasarkan pemeriksaan dan alat bukti keterangan saksi ahli petunjuk dan surat serta barang bukti yang telah diterima atau diperoleh tim penyidik pada Jampidsus pada hari ini menetapkan satu tersangka dengan inisial NAM selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi periode tahun 2019-2024,” ujarnya.
3 Total CountPos terkait
Berita Favorit
