TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak menawarkan tiga langkah konkret kebijakan yang bisa diambil terkait keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poins (bps) menjadi 5,25%.
Pertama, pemerintah perlu segera meluncurkan paket stimulus fiskal yang menyasar langsung pada akar masalah.
“Bukan sekadar insentif sektoral, tapi bantuan nyata berupa subsidi BBM untuk angkutan umum, keringanan PPh 0% untuk UMKM, dan program bantuan pangan beras untuk 18,27 juta keluarga paling rentan,” katanya Amin Ak dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Kedua, BI perlu mendorong perbankan lebih agresif menyalurkan kredit produktif. “Sudah waktunya suku bunga KUR diturunkan di bawah 5%, dengan persyaratan yang lebih manusiawi bagi usaha mikro. Jangan sampai kebijakan moneter longgar justru hanya menguntungkan korporasi besar,” tuturnya.
Ketiga, Indonesia butuh terobosan di sisi ketenagakerjaan. “Kenaikan UMP 2025 yang hanya 3,2%—di bawah inflasi riil—telah membuat upah pekerja tergerus. Inflasi riil adalah tingkat inflasi aktual yang dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Hal itu merujuk pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang paling berdampak langsung pada masyarakat, seperti harga beras, tarif listrik dan transportasi, dan biaya sekolah dan kesehatan.
Pemerintah harus mempertimbangkan skema insentif khusus bagi perusahaan yang mempertahankan lapangan kerja.
“Kabar baiknya, kita punya ruang gerak. Rasio utang yang masih di bawah 40% PDB dan cadangan devisa sebesar USD 152,5 miliar memberi kita modal cukup untuk bertindak. Yang kita butuhkan sekarang adalah keberanian politik untuk mengambil langkah-langkah besar,” ungkapnya.
Anggota DPR dari Fraksi PKS itu mengaku siap mendukung segala kebijakan progresif melalui fungsi anggaran dan pengawasan di DPR.
“Momentum pemulihan ini tidak boleh disia-siakan, sebelum jendela kesempatan tertutup dan ekonomi kita terjebak dalam stagnasi berkepanjangan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar