TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Riyono Caping, mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam menentukan kebijakan harga pangan, khususnya harga eceran tertinggi (HET) beras setelah polemik beras oplosan yang menyita perhatian semua pihak.
“Urusan beras kita harus hati-hati memberikan kebijakan. Pangan sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat, jangan sampai harga pangan khususnya beras bergejolak,” kata Riyono kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, hasil panen para petani yang meningkat pada tahun ini harus dijaga pada tingkat harga. Bahkan, untuk stok beras di gudang Bulog sejauh ini masih terpantau aman.
“Namun harga beras masih tinggi. Ini perlunya tata kelola beras yang bagus agar harga tidak naik kembali karena beras di pasar bebas tidak tersedia,” ujarnya.
Selain itu, terkait penanganan praktik beras oplosan yang dilakukan oleh satgas pangan dalam menindak para pengusaha nakal, menurutnya harus tetap sesuai prosedur hukum, namun soal beras oplosan yang sudah terlanjur beredar di masyarakat ia meminta untuk tidak ditarik dari peredaran.
“Tegakkan hukumnya, tapi terkait beras yang di pasar harus tetap di pasar. Jangan ditarik, ini akan membuat masyarakat ragu dan bingung, ini akan membuat harga naik sampai beras-beras oplosan atau beras sesuai mutu di tarik,” kata Riyono.
Lebih lanjut, politikus PKS itu mengaku tidak setuju dengan istilah beras oplosan yang berkonotasi negatif. Pasalnya, dalam pengelolaan mutu memang adanya ketidak sesuaian akan tetapi tetap aman dikonsumsi oleh masyarakat.
“Beras yang disebut oplosan itu menurut saya lebih tepat disebut beras tidak sesuai mutu, kenapa? Karena antara label dan fisik tidak sesuai. Ini lebih cocok menurut saya, tidak didramatisir semua beras oplosan negatif,” ujar Riyono.
“Sekali lagi, beras yang diduga tidak sesuai mutu jangan ditarik, setuju turunkan harganya dan umumkan terbuka di pasar agar rakyat juga tau. Kalau di tarik khawatir stok akan berkurang dan harga akan naik kembali,” tambah Riyono.
Tidak ada komentar