x

KPK Selidiki Pengadaan Tanah di Kasus Korupsi Whoosh

waktu baca 3 menit
Kamis, 4 Des 2025 07:40 4 Akbar Budi

TODAYNEWS.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan penyelidikan dugaan korupsi pengadaan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menerangkan ada sejumlah lahan tanah yang diselidiki KPK.

“Bukan hanya (tanah) di satu tempat saja,”  katanya kepada wartawan, Rabu (3/12/2025). Ia menambahkan, KPK belum mendapat memberikan informasi lebih jauh mengenai penyelidikan yang tengah dilakukan saat ini.

Ia mengungkapkan, KPK saat ini melakukan penyelidikan kepemilikan tanah di Halim Perdanakusuma. KPK mendapatkan informasi tanah di Halim merupakan milik TNI Angkatan Udara (AU). Maka, informasi tersebut akan di kroscek oleh KPK. “Tanah di Halim milik TNI AU atau bukan, ini yang sedang kami dalami,” jelasnya.

Ia menjelaskan, KPK mendalami kepemilikan tanah di sepanjang rel kereta Whoosh. Pengadaan tanah ketika itu banyak dilakukan. Maka, perlu adanya pendalaman atas kepemilikam tanah. “Karena banyak (pengadaan tanah). Kemudian, akan dikelompokkan rutenya, lokasi (tanah),” jelasnya.

Kendati begitu, KPK belum mau membongkar secara gamblang hasil sementara dari penyelidikan yang dilakukan. “Ini masih tahap penyelidikan. Tidak banyak yang bisa kami sampaikan,” katanya.

KPK saat ini tengah melakukan penyelidikan dugaan korupsi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Perlu diketahui, Whoosh ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016. Dalam pengembangannya, KCIC beroperasi tanpa bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun jaminan Pemerintah Indonesia.

Pembangunan proyek Kereta Cepat Whoosh diperoleh dari dana pinjaman China Development Bank (75 persen). Sedangkan 25 persen merupakan setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) (60 persen) dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd. (40 persen).

Komposisi pemegang saham PSBI yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) 58,53 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 33,36 persen, PT Perkebunan Nusantara I 1,03 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 7,08 persen. Adapun komposisi pemegang saham Beijing Yawan HSR Co. Ltd yaitu CREC 42,88 persen, Sinohydro 30 persen, CRRC 12 persen, CRSC 10,12 persen, dan CRIC 5 persen.

Kemudian, pada 2 Oktober 2023, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kereta Cepat Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini di Stasiun Halim, Jakarta. Peresmian ini menandai telah usainya seluruh pembangunan proyek kereta cepat di Indonesia dan mengenalkan nama baru dari Kereta Cepat di Indonesia yaitu Whoosh (Waktu Hemat, Operasi Optimal, dan Sistem Hebat).
 
Setelah diresmikan, Kereta Cepat Whoosh masih menawarkan perjalanan tanpa biaya untuk masyarakat bertajuk Whoosh Experience Program. Tujuannya untuk mengenalkan layanan dan aturan-aturan yang diterapkan pada transportasi di Indonesia ini.

Lalu pada 17 Oktober 2023, pengoperasian Kereta Cepat Whoosh secara komersial resmi dimulai dimana peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden RRT Xi Jinping di Beijing, RRT.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

2 hours ago
3 hours ago
3 hours ago
16 hours ago

LAINNYA
x
x