x

Komisi X Didesak Benahi Data Kebutuhan Guru Nasional

waktu baca 2 menit
Rabu, 24 Sep 2025 12:43 10 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Pengamat Pendidikan Ina Liem menyoroti kinerja Komisi X DPR RI yang dinilai belum maksimal dalam memperjuangkan kesejahteraan guru dan tenaga pendidik honorer.

Ina Liem menilai proses rekruitmen guru nasional masih menjadi akar masalah yang menyebabkan guru honorer di Indonesia menumpuk.

“Peran Komisi X belum optimal karena selama ini lebih banyak berhenti pada rapat kerja tanpa mendorong eksekusi pembenahan data kebutuhan guru yang jadi akar masalah,” kata Ina kepada TODAYNEWS, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja pemerintah yang membidangi masalah pendidikan harus dapat membuat aturan ketat terkait proses rekruitmen guru di sekolah. Sehingga, tidak menambah angka guru honorer di Indonesia.

“Tanpa peta yang jelas tentang jumlah murid, rombel, dan distribusi guru, rekrutmen hanya menambah tumpukan honorer baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ina mendesak agar Komisi X lebih memaksimalkan peran dan fungsinya dalam memperhatikan kesejahteraan guru.

“Komisi X seharusnya menggunakan fungsi legislasi dan pengawasannya untuk memastikan data kebutuhan guru ini dibenahi dulu secara nasional, baru bicara soal anggaran dan status kepegawaian,” ucapnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menunjukkan sekitar 74% guru honorer masih digaji di bawah Upah Minimum Kota/Kabupaten. Lebih parah lagi, 20,5% di antaranya hanya menerima 500 ribu rupiah per bulan.

Bahkan 89% guru mengaku penghasilan mereka belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kontras ini memperlihatkan disonansi: guru dipercaya dan dihormati, tetapi tidak sejahtera.

Sementara itu, pemerintah telah melakukan upaya untuk membantu kesejahteraan guru honorer atau non-ASN dengan menyalurkan insentif secara bertahap, mulai Agustus hingga September 2025.

Pada tahun 2025 ini, insentif yang disalurkan sebanyak 341.248 guru dari berbagai jenjang pendidikan telah ditetapkan sebagai penerima insentif, jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencakup sekitar 67 ribu guru.

Namun, terdapat perubahan penting terkait besaran insentif yang diterima. Jika tahun lalu guru menerima Rp3,6 juta per tahun yang dibayarkan per semester, tahun ini besaran bantuan ditetapkan menjadi Rp2,1 juta per tahun dan akan disalurkan sekaligus dalam satu tahap.

Post Views10 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

20 hours ago
2 days ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x
x