x

Komisi V DPR Minta KNKT dan Kemenhub Investigasi Tenggelamnya Kapal di Selat Bali

waktu baca 2 menit
Minggu, 6 Jul 2025 22:39 17 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi V DPR RI Rofik Hananto, menekankan kepada KNKT dan Kemenhub agar proses investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali dapat dilakukan secara menyeluruh.

Ia juga mendorong adanya audit nasional seluruh moda transportasi penyeberangan, termasuk digitalisasi dan integrasi manifes penumpang dengan sistem identitas nasional.

“Kejadian seperti ini perlunya ketatnya penegakan hukum tanpa kompromi terhadap pihak-pihak yang lalai, termasuk syahbandar, nahkoda, operator kapal dan juga merevisi aturan teknis turunan UU No. 66 Tahun 2024, agar safety induction menjadi standar kewajiban yang mencakup langsung sebelum kapal diberangkatkan,” kata Rofik, Minggu (6/7/2025).

Pasalnya kata Rofik, berdasarkan fakta terbaru ditemukan bahwa sejumlah korban tidak tercatat dalam manifestasi resmi penumpang.

Pelanggaran ini menurutnya sangat serius, karena tidak hanya mengganggu proses pemberitahuan, namun juga menyiratkan adanya kelebihan muatan serta ketidaksesuaian pada regulasi pencatatan.

“Ini merupakan pelanggaran mutlak terhadap Pasal 137 UU No. 17 Tahun 2008, yang menyatakan bahwa hanya penumpang yang terdaftar dalam manifes yang sah untuk diangkut,“ jelas Rofik.

Anggota DPR dari Fraksi PKS itu juga menegaskan, jika penumpang tidak terdaftar dalam manifes perjalanan, maka operator wajib bertanggung jawab secara hukum dan memberikan ganti rugi.

“Jika penumpang tidak mendaftar, dan terjadi kecelakaan, maka operator wajib bertanggung jawab secara hukum dan memberikan ganti rugi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya saat berangkat pada pukul 22.56 (2/7) dari Pelabuhan Ketapang, tak menunjukkan adanya masalah teknis di dalam kapal.

Namun, setelah 30 menit berlayar, nahkoda kapal KMP Tunu Pratama Jaya mendadak melakukan panggilan darurat.

Kapal diduga mengalami kebocoran pada ruang mesin yang kemudian menyebabkan kapal terbalik.

Mengetahui situasi tersebut, petugas jaga syahbandar pun terkejut, karena saat dilaporkan kapal mulai tenggelam. Kepanikan pun terjadi, petugas jaga syahbandar terus menelepon nahkoda kapal, namun terputus.

Sementara sekitar pukul 00.18 WIB, Kamis (3/7) dini hari, tim gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian kepada para korban.

Menurut catatan Tim SAR Gabungan, kapal mengangkut 65 orang, termasuk 12 orang kru. Hingga berita ini diturunkan, tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.

Peristiwa ini menjadi perhatian nasional dan menambah daftar panjang kecelakaan laut di perairan Indonesia.

Post Views18 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x